- VIVA.co.id/Romys Binekasri
VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani hari ini melalukan blusukan ke Mal Pasific Place di kawasan SCBD Sudirman Jakarta Selatan. Kunjungannya kali ini ingin mengamati bagaimana aktivitas ekonomi ritel dijalankan oleh kelas menengah atas.
Dalam kunjungannya di salah satu outlet brand (toko) ternama itu, Sri Mulyani mendapati beberapa keluhan terkait bea cukai oleh para pelaku ritel. Blusukan Menteri Keuangan wanita pertama RI ini diikuti sejumlah pejabat eselon I di Kementerian Keuangan dan sejumlah pengusaha.
Menteri yang yang akrab disapa Ani itu menyampaikan, birokrasi bea masuk menjadi hambatan bisnis terutama untuk barang impor. Namun, Ani berjanji akan membicarakannya dengan pihak pajak untuk memudahkan bisnis usaha barang Impor.
"Kami dengar apa-apa yang menjadi masukan dari sisi mereka pengadaan barang terutama barang impor yang mewah itu seperti apa. Pasar ada di Indonesia kelompok high end yang mencari barang-barang impor," ujar Ani, di Mal Pasific Place, Jakarta, Rabu 2 November 2016.
Ani memahami kebutuhan masyarakat yang sangat berminat membeli barang-barang branded dari luar negeri. Dengan kemudahan dari sisi bea cukai, diharapkan masyarakat lebih suka membeli barang di mal Indonesia dari pada pergi ke mal di Singapura.
"Banyak kalau dari temen-temen kayaknya tarif ya. banyak pungutannya dan levelnya. Ada tadi berapa, di holding masalah pajak impor dan lain-lain, yang kedua juga keluhan soal bahwa Indonesia banyak sekali barang yang dianggap tidak masuk secara formal terutama yang branded," tuturnya.
Dengan mudahnya bisnis yang banyak dinikmati oleh masyarakat, diharapkan dapat mendongkrak perekonomian. Sebab, kata Ani, ekonomi didorong bukan hanya dari sisi konsumsi dan saja.