Banyak Pedagang Barang Bermerek Tak Bayar Pajak

Ilustrasi butik Louis Vuitton
Sumber :
  • wikimedia

VIVA.co.id – Direktur Jenderal Pajak, Ken Dwijugiasteadi mengakui masih rendahnya kesadaran bayar pajak dari pedagang produk bermerek. Padahal, produk bermerek banyak diminati oleh masyarakat menengah dan ini dapat memicu peningkatan pendapatan negara dari sisi pajak.

Kasus Pungli, Kejati Banten Sita Rp1,1 Miliar dari Bea Cukai Soetta

Ken membeberkan sejumlah alasan para pedagang tidak membayar pajak. Pertama, adalah rasa ketidakpercayaan pedagang kepada pemerintah dan otoritas pajak.

"Kedua, masyarakat tidak percaya sama pegawai pajak," ujarnya di Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu 2 November 2016.,

Rokok Ilegal Senilai Rp6,6 Miliar Disita Bea Cukai Aceh

Diutarakannya, masyarakat curiga dengan pemanfaatan uang pajak. Sebab banyak praktik korupsi terkait uang pajak. "Masyarakat tahu, uangnya buat apa, untuk bangun apa, dikorupsi," tuturnya.

Ketiga, lanjut Ken, banyak pelaku bisnis produk bermerek coba-coba tidak membayar pajak. Mereka mengira, tidak akan terkena endusan dari petugas pajak.

CHT Sudah Naik Harga Rokok Tetap Sama, Begini Kata Bea Cukai

Lalu, keempat, menurutnya, dulu masyarakat tidak punya rasa malu jika tidak bayar pajak. Namun, sekarang ada sanksi sosial, jika diketahui tidak membayar pajak.

"Sekarang mereka malu, kalau tidak bayar pajak," tuturnya.

Kelima, Ken mengklaim, saat ini untuk isi surat pemberitahuan tahunan sudah jauh lebih mudah. Kalau dulu, masyarakat menganggap isi SPT sangat sulit.

"Kalau mudah diikuti, maka semua akan berbondong-bondong. Makanya, sekarang kami bikin satu lembar," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya