Ekonomi RI Tak Lagi Terpengaruh Kebijakan The Fed

darmin nasution
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni

VIVA.co.id – Bank Sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat Fed fund rate, atau suku bunga acuannya di level 0,5 persen. Hal itu diputuskan dalam pertemuan Federal Open Market Committee yang berlangsung Rabu waktu AS. 

Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi 2021 yang Dirilis BPS Sesuai Prediksi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, keputusan tersebut memang sejalan dengan pernyataan bank sentral AS, bahwa perbaikan ekonomi dirasa belum cukup untuk menaikkan suku bunga acuan.

"Artinya, Amerika tidak siap, ekonomi dia belum siap. Dia akan naikkan, kalau ekonomi dia cukup baik. Itu sudah pasti," kata Darmin, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Kamis 3 November 2016.

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di 2021 Capai 3,69 Persen

Menurut Darmin, gonjang-ganjing kenaikan FFR memang sempat menghantui Indonesia dalam kurun waktu sepuluh bulan terakhir. Namun, keputusan The Fed yang beberapa waktu lalu menaikkan FFR pun nyatanya tidak terlalu mengguncang pasar keuangan nasional.

"Kenapa jadi pusing? Kita sudah menjalani ini selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, tidak apa-apa. Setelah (FFR) naik, tidak apa-apa kok," katanya.

Harga Emas Hari Ini 31 Januari 2022: Global dan Antam Turun

Belajar dari pengalaman, mantan Gubernur Bank Indonesia tersebut menegaskan, kini pemerintah sama sekali tidak menganggap bahwa isu The Fed akan membuat sejumlah indikator perekonomian, seperti sebelumnya.

"Jangan menganggap ini masalah yang bisa mengacaukan kita. Kalau pun naik, paling naiknya 0,25 persen. Apalagi, kalau dia tidak naik," ungkapnya. (asp)

Emas batangan di Pabrik Logam Mulia Sekunder Shchyolkovo.

Harga Emas Hari Ini 3 Maret 2022: Global dan Antam Kompak Stagnan

Harga emas Antam tercatat tak bergerak atau stagnan, sehingga tetap dibanderol sebesar Rp987 ribu per gramnya.

img_title
VIVA.co.id
3 Maret 2022