BKPM Hitung Ulang Target Realisasi Investasi 2018

Gedung BKPM.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo menargetkan pertumbuhan ekonomi 2018, dapat tumbuh di atas enam persen, atau meningkat lebih dari 0,9 persen dibandingkan target 2017, yang disepakati sebesar 5,1 persen. Target tersebut, dinilai cukup tinggi di tengah belum pulihnya ekonomi global.

HGBT Industri Genjot Penerimaan Negara hingga Investasi, Begini Penjelasanya

Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, target tersebut tidak mudah untuk dicapai. Terlebih, pada tahun ini saja proyeksi pertumbuhan ekonomi dipangkas dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Selain itu, dengan semakin tingginya target tersebut, maka tentunya BKPM perlu menghitung kembali target Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), agar target pertumbuhan tersebut dapat dicapai.

Inklusi Asuransi RI Masih Tumbuh Rendah, MSIG Life Gandeng Bank Sinarmas Bidik Usia Produktif

"Saya enggak tahu, kalau diminta lagi (peningkatan pertumbuhan ekonomi). Kalau menjadi enam persen, berarti perhitungan-perhitungan perlu diubah lagi (disesuaikan)," tutur Azhar di gedung BKPM Jakarta pada Kamis, 3 November 2016.

Kemudian, ia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi didorong tidak hanya dari investasi, melainkan ada faktor-faktor lain juga yang berpengaruh, menentukan, yaitu ada konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, investasi, kemudian net ekspor, dan impor.

BRI Sukses Jual SBN SR020 Tembus Rp1,5 Triliun

"Kita liat nanti (kemampuan realisasinya), karena faktornya tidak hanya di investasi, melainkan ada faktor lain yang perlu diperhitungkan bersama. Kami di komponen itu kan, hanya 14 sampai 15 persen (pengaruhnya)," ujarnya.

Lalu, ia mengatakan, faktor investasi pun sumbernya tidak hanya di BKPM. Kontribusi investasi untuk pertumbuhan ekonomi sumbernya juga berada di sektor investasi pemerintah, investasi Usaha Kecil Menengah (UKM).

Jadi, semua sumber potensinya diakumulasikan untuk melihat kemampuan pertumbuhan ekonomi dari sisi investasi. Sementara itu, ia mengatakan bahwa nilai investasi BKPM sampai saat ini masih menunjukan pertumbuhan relatif positif.

Data Kementerian Keuangan mencatat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,1 persen, maka konsumsi rumah tangga harus tumbuh lima persen, belanja pemerintah 4,8 persen, Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB/investasi) sebesar enam persen, ekspor tumbuh 0,2 persen dan impor tumbuh 0,7 persen.

Sementara itu, data BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang kuartal III 2016 mencapai Rp155,3 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 10,7 persen dibandingkan capaian periode yang sama tahun lalu sebesar Rp140,3 triliun. Sedangkan target realisasi investasi BKPM hingga akhir tahun sebesar Rp594,8 triliun. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya