Studi Kelayakan Kereta Semi Cepat Selesai Tahun Depan

Kereta cepat (Foto ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Maryadi

VIVA.co.id – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman terus fokus untuk mewujudkan pembangunan Kereta Api Semi Cepat Jakarta-Surabaya. Rapat terus bergulir, demi mewujudkan sarana transportasi dengan kecepatan 180-200 kilometer per jam itu. 

Kemenhub Tambah Kapal di Rute Panjang-Ciwandan Demi Urai Arus Balik Mudik, Catat Jadwalnya!

Usai menggelar rapat di Kemenko Maritim, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhub, Agus Santoso mengatakan, pihaknya menggandeng Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk melakukan feasibility studies (FS), atau studi kelayakan proyek tersebut dan ditargetkan tahun depan selesai. 

"Iya, kalau FS-nya kerja sama dengan BPPT. Kalau FS, kita targetkan dalam waktu enam bulan ini selesai. Nanti, kalau sudah kerja sama, hasilnya keluar," kata Agus di kantor Kemenko Maritim, Jakarta, Jumat 4 November 2016. 

Sopir Bus Dianjurkan Tak Berkendara Lebih dari 4 Jam saat Antar Pemudik

Dia mengatakan, pemerintah masih menelaah bagaimana rincian dari pengembangan proyek tersebut.

Agus juga enggan mengomentari siapa investor yang ditunjuk pemerintah untuk masuk ke dalam proyek tersebut. 

Begini Cara Memilih Angkutan Bus yang Laik Jalan

Selain kereta semi cepat, lanjut, dia, pemerintah juga fokus terhadap pembangunan pelabuhan seperti Pelabuhan Patimban, demi mempercepat arus logistik dalam program tol laut Presiden Jokowi. 

"Kita ada beberapa hal mengenai proyek strategis, ada Patimban ada kereta medium speed Jakarta-Surabaya," kata dia. 

Seperti diberitakan sebelumnya, Kemenhub menargetkan pada 2019 nanti, kereta semi cepat Jakarta-Surabaya sudah bisa beroperasi, mengingat sudah banyak investor yang datang dari luar negeri untuk menawar proyek strategis tersebut, diantaranya Jepang, Rusia, China hingga Prancis. 

"Banyak sekali yang tertarik, Jepang tertarik, Rusia tertarik, China tertarik, Perancis juga tertarik. Banyak yang tertarik," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya