Rupiah Stabil, Sektor Apartemen di Jakarta Positif

Pembangunan apartemen di Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nurcholis Anhari Lubis

VIVA.co.id – Sektor apartemen di Ibu Kota DKI Jakarta, tahun ini tercatat memiliki sentimen positif. Hal ini diyakini sebagai akibat dari stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dan meningkatnya sektor ekonomi makro.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Associate Director Colliers International Indonesia, Ferry Salanto mengatakan, terbatasnya sejumlah proyek yang baru diluncurkan, ternyata mampu mendorong meningkatnya harga apartemen. Sementara itu, pada saat yang sama para pengembang masih fokus untuk menjual stok yang tersisa.

"Harga yang diminta masih menunjukkan tren positif, menyusul membaiknya tingkat penjualan, serta dimulainya kembali proyek-proyek yang masih dalam tahap pembangunan," kata Ferry seperti dikutip dari riset kuartalan Colliers, Jumat 4 November 2016.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Dalam hal ketersediaan unit apartemen, Ferry mengatakan bahwa unit apartemen strata-title di Jakarta telah meningkat sebanyak 3.317 unit, sehingga total unit apartemen hingga kuartal III 2016 mencapai 171.014 unit.

"Dan, untuk sisa waktu di 2016, kami berharap total 7.117 unit ini sudah bisa diserahkan. Hal ini akan membuat pasokan 2016, sebanyak 21.224 unit lebih rendah dari apa yang sejak awal diproyeksikan," ujarnya.

Dijual hingga Rp15 Miliaran, 486 Unit di Cluster Ini Laku dalam 2 Hari

Dari segi permintaan unit apartemen, dengan prospek ekonomi akan tumbuh moderat tahun ini, Ferry mengaku pihaknya berharap, pasar apartemen bisa tetap stabil pada kuartal mendatang.

"Selain itu, kami mengharapkan rata-rata tingkat pengambilan apartemen akan berada di tingkat 86-87 persen di akhir 2016," kata Ferry.

Ferry mengaku, pihaknya mengapresiasi sejumlah langkah pemerintah, yang terus mengeluarkan inisiatif kebijakan dan program-program yang menguntungkan pasar properti.

Kebijakan-kebijakan itu antara lain, seperti relaksasi rasio pinjaman, program amnesti pajak, dan penurunan PPh final pada tanah dan bangunan.

"Walaupun memerlukan waktu, namun kami percaya bahwa akan terjadi peningkatan yang signifikan dan berkelanjutan dalam permintaan unit apartemen ke depannya di Jakarta," kata Ferry. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya