Belanja Online Jadi Gaya Hidup, Lazada Rilis Social Commerce

Ilustrasi Belanja Online.
Sumber :
  • Halomoney.

VIVA.co.id – Pertumbuhan penjualan retail melalui e-commerce di Indonesia pada tahun 2016 telah mencapai 64 persen. Ini menjadi sinyal bahwa belanja online telah menjadi gaya hidup masyarakat saat ini.

'Live Shopping' Tetap Jadi Primadona

Dengan maraknya belanja online, konsumen dihadapkan kepada pilihan yang semakin beragam dan menuntut para pelaku bisnis e-commerce untuk mengembangkan diri.

"Di Indonesia, populasi masyarakat dalam ranah digital memiliki pengaruh besar dan signifkan. Total pengguna medsos (media sosial) saja mencapai angka 88 juta jiwa, yakni 35 persen dari populasi masyarakat Indonesia," ujar Florian Holm, Co CEO Lazada Indonesia di Kantor Pusat Lazada Indonesia, Jakarta Selatan, Senin, 7 November 2016.

Lazada PHK Karyawan, Pihak Perusahaan Buka Suara

Oleh karena itu, demi melakukan gebrakan baru agar dapat menjawab kebutuhan dan keinginan konsumen setianya, sekaligus menyambut perayaan 11.11 Online Revolution tahun ini, Lazada menginisiasi lahirnya sebuah inisiatif yang dikenal sebagai Social Commerce.

Melalui Social Commerce, para konsumen dapat memberikan respon kepada Lazada ketika mereka sedang melakukan kegiatan berbelanja. “Dengan demikian, para konsumen Lazada akan berkontribusi langsung terhadap pengembangan layanan yang dilakukan oleh Lazada,” katanya.

Penjualan Perlengkapan Otomotif Online di Indonesia Terus Meningkat

Florian Holm, Co CEO Lazada Indonesia dalam acara 11.11 Online Revolution

Kebakaran besar terjadi melanda sebuah gudang penyimpanan paket di Jalan Pesing Poglar, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat (Jakbar), Kamis 21 Maret 2024 malam.

Gudang Penyimpanan Paket di Cengkareng Kebakaran, Lazada Klaim Pengiriman Tak Terganggu

Gudang Penyimpanan Paketnya di Cengkareng Kebakaran, Lazada Klaim Pengiriman Gak Terganggu

img_title
VIVA.co.id
22 Maret 2024