Aktifkan Jalur Kereta Yogya-Magelang Butuh Rp6 Triliun

Jalur kereta api mati. Foto ilustrasi.
Sumber :
  • Antara/ Fikri Yusuf

VIVA.co.id – Kementerian Perhubungan berencana untuk mengaktifkan kembali lintas kereta api non operasi Yogya-Magelang, Jawa Tengah, yang telah berhenti beroperasi sejak 1978.

Jokowi Senang Pelabuhan Wani dan Pantoloan Berdiri Kokoh Lagi Usai Diguncang Tsunami Palu 2018

Untuk memacu reaktivasi tersebut, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, mengecek langsung sejumlah titik lokasi perlintasan KA yang ada saat ini serta alternatif titik perlintasan KA Yogya-Magelang.

“Untuk reaktivasi perlintasan KA Yogya-Magelang ini menjadi persoalan yang tidak mudah. Karena ada bangunan-bangunan yang telah berdiri dan menjadi tempat tinggal masyarakat. Jika rencana rekaktivasi ini dilanjutkan akan menimbulkan persoalan finansial dan sosial yang berat di masyarakat,” tutur Budi Karya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa 8 November 2016.

Ramp Check Angkutan Lebaran 2024, Dishub Tangerang: Bus Pakai Klakson Telolet Tak Laik Jalan

Ia menjelaskan, reaktivasi jalur lintas KA Yogya-Magelang yang akan dilanjut hingga Borobudur dalam upaya untuk lebih mendorong kunjungan wisatawan khususnya ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. "Rencana reaktivasi ini supaya (candi) Borobudur lebih laku,” ujarnya.

Apalagi, Budi melanjutkan, Candi Borobudur termasuk dalam titik destinasi wisata yang diutamakan selain Danau Toba di Sumatera Utara dan Mandalika di Pulai Lombok. 

Rehabilitasi Pasca Bencana, Jokowi: Gedung RSUD Anutapura Palu Pertama Pakai Sistem Shockbreaker

“Kami memikirkan bagaimana aksesibilitas itu bisa secara integrated tergabung dengan titik-titik daerah wisata yang ada, bisa dibayangkan ada suatu konektivitas rel, kereta api bisa ke Candi Borobudur, Solo, Yogya dengan frekuensi yang tinggi, sehingga turis punya banyak pilihan, ini menjadi pusat-pusat ekonomi yang bagus,” tuturnya.

Pada 2009, Kemenhub telah melakukan studi kelayakan guna menghidupkan kembali jalan KA lintas Yogya-Magelang.

Oleh karena itu, menhub mengatakan, akan dilakukan upaya lain dengan membangun perlintasan KA baru yang rencananya dimulai pada pertengahan 2018. Diharapkan, pembangunan jalur KA Yogya-Magelang ini selesai pada 2019.

“Pembebasan tanah dua tahun, pembangunan pertengahan 2018, selesai 2019,” kata dia.

Adapun estimasi biaya yang diperlukan untuk merealisasikan pembangunan perlintasan KA sepanjang 40 kilometer sekitar Rp5-6 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara serta swasta.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Prasetyo menambahkan, nantinya jalur KA Yogya-Magelang ini akan mengikuti jalur jalan raya yang ada. 

“Jalur akan mengikuti jalur jalan raya yang ada saat ini. Sekarang ini jalan provinsi akan ditingkatkan menjadi jalan nasional. Jadi, nanti yang dibangun yang dari Stasiun Sentolo ke utara (arah Magelang),” tutur Prasetyo.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya