- ANTARA
VIVA.co.id – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral melalui Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi terus berkomitmen dalam menggenjot pengadaan penyediaan listrik di berbagai daerah, yang sampai saat ini belum terjamah.
Dirjen EBTKE Rida Mulyana dalam konferensi pers di Hotel Borobudur Jakarta mengungkapkan, selain melalui program 35 ribu mega watt, Progam Indonesia Terang (PIT) akan digenjot dalam rangka menyediakan kebutuhan listrik di daerah-daerah.
Rida menjelaskan, sejak pertama kali diluncurkan pada Mei 2016 lalu, PIT telah menghasilkan beberapa capaian yang bertujuan untuk melakukan percepatan penyediaan listrik. Sebagai tahap awal, Indonesia Timur akan menjadi sasaran utama.
"Jadi Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Targetnya, 10.300 desa terlistriki di 2019," ujar Rida, Jakarta, Selasa 8 November 2016.
Berdasarkan data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), rasio elektrifikasi secara nasional baru mencapai 88,3 persen, atau relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara kawasan lainnya.
Melalui program ini, rasio elektrifikasi pada 2019 mendatang diharapkan bisa meningkat hingga 97 persen. Untuk sumber energi yang diperuntukan bagi 2,5 juta rumah tangga yang belum terlayani, program ini akan memanfaatkan sumber energi terbarukan setempat.
"Secara total, PIT berpotensi mengembangkan hingga 1.500 MW energi terbarukan, dengan porsi sebesar 25 persen energi terbarukan dari total bauran energi nasional tahun 2025.”
(mus)
