Menkeu Waspadai Lonjakan Peserta Tax Amnesty Periode Kedua

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVA.co.id/Romys Binekasri

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, menjelang akhir periode pelaksanaan program kebijakan pengampunan pajak, atau tax amesty periode kedua akan kembali menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah.

Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!

"Situasi sampai akhir tahun, sangat menantang bagi kami. Akhir periode kedua, akan ada kejadian unik," ungkap Ani, sapaan akrab Sri di Ritz Carlton Pasific Place, Jakarta, Selasa malam, 8 November 2016.

Menurut Ani -begitu sapaan Sri Mulyani-, apabila ada lonjakan peserta tax amnesty seperti yang terjadi pada periode pertama, maka pemerintah pun akan sulit untuk melayani para peserta tax amnesty, lantaran sudah memasuki masa-masa libur.

Kemenkeu Tegaskan Tidak Akan Ada Program Pengampunan Pajak Lagi

Kendala ini, lanjut Ani, tidak hanya dirasakan pemerintah yang memang sudah harus menutup pembukuan tahun anggaran 2016. Sehingga, akan sulit bagi pemerintah maupun regulator terkait, untuk memberikan pelayanan maksimal kepada para Wajib Pajak (WP).

"Meskipun WP ingin merayakan pesta akhir tahun dengan membawa kembang api di Direktorat Jenderal Pajak, tetap sangat sulit bagi kami," katanya.

DJP Tegaskan Tax Amnesty Jilid II Ditegaskan Tak Langgar Aturan Pajak

Lagipula, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu meyakini, para WP sudah pasti memiliki rencana sendiri, untuk memanfaatkan libur panjang di penghujung tahun. Maka dari itu, dia mengajak para WP untuk segera memanfaatkan tax amnesty.

"Saya yakin, tebusan yang Anda harus bayarkan bisa lebih murah, atau setara dengan tiket liburan Anda. Jadi, kalau ada harta yang ketinggalan, segera ikut tax amnesty," ujar dia.

Menurutnya, partisipasi dari seluruh WP sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Tidak hanya semata-mata untuk meningkatkan penerimaan pajak, namun juga untuk meningkatkan basis pajak nasional, dan untuk pembangunan perekonomian nasional.

"Kami akan berterima kasih kepada Anda, karena telah menggunakan haknya sebagai simbol bahwa Anda sudah peduli dengan negara ini," tegasnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya