- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id – Program pengampunan pajak atau tax amnesty tidak hanya memberikan kesempatan bagi wajib pajak pribadi, namun juga diberikan kesempatan bagi wajib pajak badan. Tak hanya itu, lembaga keuangan seperti perbankan diperkenankan untuk mengikuti program pengampunan pajak ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, hingga akhir Oktober 2016 sudah ada sebanyak 11 bank non-bank perkreditan rakyat (BPR) yang memanfaatkan program pengampunan pajak. Dari 11 bank tersebut terkumpul dana tebusan sebesar Rp38,45 triliun.
"Wajib pajak perbankan non-BPR itu (totalnya) ada 118, yang sudah ikut tax amnesty ada 11 bank dengan total tebusan Rp 38,45 triliun. Rata-rata tebusan dari 11 wajib pajak perbankan itu Rp 3,49 triliun," kata Sri Mulyani di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa malam, 9 November 2016.
Menkeu melanjutkan, sumbangsih BPR sendiri dalam menyumbang dana tebusan tax amnesty masih terbilang kecil yaitu mencapai Rp849,2 miliar dengan rata-rata tebusan Rp7,7 miliar.
"Untuk wajib pajak perbankan BPR ini ada 1.800 populasi, tapi hanya 110 yang (ikut) tax amnesty," ujar Ani
Ani merincikan lagi dari jumlah uang tebusan diserahkan paling rendah dibayar oleh wajib pajak bank umum sebesar Rp300 ribu dan paling tinggi Rp37,7 miliar. Sementara itu, uang tebusan yang dibayarkan wajib pajak badan BPR sebesar Rp25 ribu dan yang paling tinggi Rp452 juta.
"Paling rendah Rp25 ribu, saya hampir yakin itu harga makanan di sini (hotel) lebih tinggi sedikit tapi saya hargai. Paling tinggi (BPR) itu di bawah setengah miliar, Rp452 juta," kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Pertanyakan Program Tax Amnesty, Mahfud MD: Enggak Jelas Hasilnya!
Calon Wakil Presiden nomor urut 3, Mahfud MD, mempertanyakan soal kejelasan program Tax Amnesty yang sempat diusung pemerintah.
