Begini Cara Jokowi Rayu Investor

Presiden Jokowi mengemudikan golf car didampingi Wapres JK
Sumber :
  • Biro Pers dan Media Istana Kepresidenan

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka acara Indonesia Infrastructure Week 2016, yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), kawasan Senayan, Jakarta. Gelaran tersebut dihadiri oloh ratusan calon investor potensial, baik dari dalam maupun luar negeri. 

Gibran Bereskan Pekerjaan Wali Kota usai Putusan MK, Siapkan Investasi Kecerdasan Buatan

Dalam pidatonya, Jokowi memastikan, jika peluang investasi sangat terbuka lebar di Indonesia. Hal ini juga didukung dengan pertumbuhan ekonomi, yang walaupun kecil, namun tetap menunjukkan adanya peningkatan.

Jokowi menjabarkan, pertumbuhan ekonomi pada triwulan I  mencapai 4,94 persen, triwulan II sebesar 5,18 persen, triwulan III sebesar 5,02 persen, dan diharapkan pada triwulan 4 akan tumbuh sampai 5,1 atau 5,2 persen.

Bos Indodax Ungkap Langkah Krusial agar Cuan Kelola Aset Kripto

"Soal pertumbuhan ekonomi kita, saya kira kita patut optimistis. Meskipun naiknya sedikit-sedikit, tapi naik," kata Jokowi di Jakarta, Rabu 9 November 2016.

"Artinya ada kenaikan. Meskipun sedikit, tapi penting untuk memberikan optimisme kepada kita bahwa masih ada pertumbuhan ekonomi," ujarnya menambahkan.

Arab Saudi Dirikan Maskapai Baru, Rute Riyadh-Afrika Akan Terealisasi

Karena itu Jokowi berharap, agar para calon investor yang hadir di acara ini tidak perlu ragu untuk berinvestasi di Tanah Air, terutama berinvestasi di proyek-proyek infrastruktur.

Terlebih, peran swasta dalam program-program pembangunan infrastruktur nasional, saat ini sangat dibutuhkan guna menyokong keterbatasan anggaran pemerintah dalam membiayai semua proyek infrastruktur. 

"Sekarang kami membuka keran sebesar-besarnya kepada pihak swasta, karena APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) kita untuk lima tahun itu hanya Rp1.500 triliun, enggak cukup," kata Jokowi.

"Padahal kebutuhannya pendanaannya itu mencapai Rp4.900-5.000 triliun, jadi jelas ada kekurangan. Makanya harus diisi oleh pihak-pihak swasta.”

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya