- ANTARA/HO/Sidi
VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan perkembangan indeks harga konsumen, atau inflasi hingga akhir tahun ini berada di kisaran 2,5 persen, atau jauh lebih rendah dari target pemerintah.
"Inflasi inti sampai hari ini, 2,1-2,2 persen. Maka, kelihatan di akhir tahun 2,5 persen. Bukan tiga persen," kata Darmin, saat ditemui di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis 10 November 2016.
Menurutnya, capaian inflasi di kisaran tersebut sangat ideal, apabila dilanjutkan ke depan. Filipina, dapat dijadikan contoh, karena mampu menjaga laju inflasinya dalam 15 tahun terakhir.
Sehingga, dengan laju inflasi yang relatif terjaga, maka tentu akan mendorong efisiensi biaya perbankan. Dengan kondisi tingkat suku bunga acuan yang berada di kisaran 4,75 persen, maka tentu diharapkan ini akan mendorong penurunan suku bunga kredit.
"Kalau rata-rata inflasi 2,5 persen, maka cost of fund akan di bawah itu. Karena, yang namanya tabungan dan giro di bawah inflasi (bunganya). Deposito yang di atas inflasi," kata Darmin
Ia menambahkan, pemerintah menginginkan tingkat suku bunga perbankan menjadi single digit. Dengan begitu, diharapkan permintaan kredit meningkat, dan mampu berkontribusi lebih terhadap perekonomian nasional.
"Maka BI (Bank Indonesia) berjuang menggiring cost of fund bergerak ke bawah," katanya. (asp)