Penjualan Rumah Subsidi Tahun Ini Naik 37 Persen

Perumahan Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Basri Marzuki

VIVA.co.id – Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia, Eddy Hussy mengatakan, sektor properti di 2016 ini masih belum berangsur membaik, meskipun sinyal pemulihan ekonomi mulai nampak.

Melantai di Bursa New York, PropertyGuru Raup Dana Segar US$254 Juta

Dia menyebut, sisi penjualan properti tahun ini masih mengalami perlambatan dibanding tahun lalu. Secara keseluruhan, penjualan properti hanya tumbuh sekitar 8-10 persen hingga September 2016.

"Bahkan, kalau secara keseluruhan, penjualan properti di semua segmen hanya sekitar lima persen," kata Eddy dalam sebuah diskusi di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis 10 November 2016.

BTN Targetkan Kredit pada 2022 Tumbuh hingga 11 Persen

Eddy menjelaskan, penjualan properti subsidi untuk segmen menengah ke bawah, memang cukup menggembirakan. Tetapi, untuk segmen menengah ke atas, penjualan properti masih terkoreksi.

"Penjualan rumah subsidi hingga September 2016, naik sekitar 37 persen. Sementara, penjualan rumah non subsidi, atau komersial turun sekitar 11,95 persen," ujarnya.

Menerawang Efektivitas Perpanjangan Insentif PPN DTP Sektor Perumahan

Eddy mengakui, secara nominal total penjualan rumah non subsidi lebih besar dibandingkan rumah subsidi. Sehingga, angka agregat secara keseluruhan penjualan properti pun hanya tumbuh sekitar lima persen.

Sementara itu, nilai outstanding kredit pemilikan rumah, yang tercatat di Bank Indonesia per September 2016, tercatat hanya tumbuh sebesar 6,78 persen (year on year).

"Angka itu lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nilai outstanding KPR (Kredit Pemilikan Rumah) periode yang sama di tahun 2015, yang tercatat tumbuh sampai sekitar 7,8 persen," ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya