Trump Bikin Iklim Ekonomi Global Tidak Pasti?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA.co.id – Pemerintah maupun Bank Indonesia (BI) sepakat, apabila arah kebijakan ekonomi Presiden terpilih Donald J. Trump tetap proteksionis, maka Indonesia harus bersiap diri untuk menerima sentimen negatif yang diberikan.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, jika Trump menerapkan kebijakan proteksionis, terutama di sektor perdagangan, maka dampaknnya pun akan terasa pada aktivitas perekonomian tahun depan.

"2017 perekonomian masih melemah. Faktor perdagangan internasional masih lemah. Kalau AS proteksionis, ini semakin nyata," jelas Ani, sapaan akrab Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis 10 November 2016.

BI Fast Payment, Jawaban untuk Kebutuhan Transaksi Murah

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menilai, bank sentra sampai saat ini terus memantau perkembangan dari janji-janji kampanye yang disuarakan oleh Presiden dari partai Republik tersebut.

Misalnya, dari keinginan Trump yang akan memangkas penerimaan pajak, baik itu korporasi maupun masyarakat kelas menengah di AS, yang tentu akan berimplikasi terhadap defisit anggaran kas negara AS.

Cadangan Devisa RI Februari 2022 Naik Tipis, Ini Pendorongnya

Di samping itu, langkah protektif yang ditujukan Trump juga tercermin dari sektor perdagangan, dimana ia ingin menghapuskan  kesepakatan perdagangan bebas Amerika Utara maupun Trans Pasific Partnership.
 
"Kemudian, kebijakan membatasi ekspor Tiongkok. Tentu impor dari Indonesia akan juga berdampak. Ini akan kami lihat kedepan," kata Agus.

Dengan adanya indikator-indikator tersebut, tentu secara tidak langsung Trump telah memberikan ketidakpastian bagi perekonomian dunia.  Namun, fundamental ekonomi Indonesia dianggap sudah cukup kuat untuk menghadapi itu.

"Kami yakinkan, inflasi akan terjaga, CAD (Currenct Account Defisit) terjag dan sehat, dan utama stabilitas sistem keuangan dan makro ekonomi terjaga," tegasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya