- REUTERS/Mike Segar
VIVA.co.id – Nama Donald Trump beberapa hari ini, terus menjadi pembicaraan publik dunia. Di luar perkiraan, dia menang dalam pertempuran pemilihan presiden Amerika Serikat, Selasa 8 November 2016 waktu setempat, mengalahkan rivalnya, Hillary Clinton.
Terlepas dari hal tersebut, nama pria berusia 70 tahun itu dinilai membawa hoki bagi beberapa kalangan bisnis, khususnya di bidang properti. Hal itu terbukti, berdasarkan data Forbes, nilai nama merek Trump mencapai US$200 juta, atau Rp2,67 triliun (kurs Rp13.380 per dolar).
Trump sempat memperdebatkan valuasi data ini. Dia mengklaim, nilai seluruh produk merek Trump di seluruh dunia bernilai US$3 miliar.
Nama pebisnis urutan ke-156 dalam daftar orang-orang terkaya di Amerika Serikat versi majalah ekonomi Forbes itu, memang banyak terpampang di sejumlah proyek bangunan, serta produk komersial dan Jasa. Tetapi, apakah semua produk itu dimiliki oleh Trump?
Jawabannya tidak. Karena, banyak pengembang membayar Trump untuk memasarkan properti mereka. Hal tersebutlah, alasan mengapa banyak bangunan menampilkan namanya.
Menurut Forbes, ada 33 proyek perizinan dalam pengembangan termasuk tujuh hotel dan kondominium, termasuk perkembangan Trump International Hotel dan Tower. Pada Juni 2015, Forbes mencatat valuasi merek Trump di US$125 juta, sebagai pengecer seperti perusaan Macy Inc, dengan produk kasur kesehatannya mulai mengunakan nama Trump. (asp)
Gara-gara Logo, Apple Gugat Perusahaan Buah
Apple menggugat sebuah perusahaan buah-buahan yang telah berdiri 111 tahun bernama The Fruit Union Suisse karena memiliki logo yang mirip.
