Cara Pemerintah Redam Pelemahan Rupiah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Antara

VIVA.co.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pemilihan presiden di Amerika Serikat sangat berpengaruh kepada nilai tukar mata uang di dunia, termasuk rupiah. Meskipun pengaruhnya diyakini hanya sementara. 

Awal Pekan, Rupiah Dibuka Melemah Rp14.309 per Dolar AS

"Karena Amerika adalah negara yang terbesar ekonominya, tentu apa pun yang dilakukan dan keputusan di sana, bahkan pernyataan juga akan sangat memengaruhi," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat 11 November 2016. 

Menkeu Sri mengatakan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk menangkal sentimen negatif dari pengaruh global itu. Salah satunya menenangkan pelaku pasar keuangan. 

Rusia-Ukraina Tak Temui Kesepakatan, Rupiah Melemah Lagi Hari Ini

"Kami akan terus mencoba melakukan counter dengan market untuk memberikan keyakinan mengenai pondasi dari ekonomi kita," kata mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Ia menjelaskan kekuatan nilai tukar rupiah akan dilihat dari sisi permintaan dan persediaan. Jika dari sisi permintaan rupiah hanya dilakukan untuk kebutuhan impor, hingga pembayaran utang, negara tidak perlu khawatir. 

Ukraina Tak Lagi Ngotot Masuk NATO, Rupiah Hari Ini Menguat

"Karena permintaan itu bisa dipenuhi dengan suplai yang ada, sehingga tidak perlu ada yang disebut oversure, gitu kan, enggak perlu khawatir," kata dia. 

Sementara itu, lanjut dia, pihaknya akan mengidentifikasi terkait rumor atau spekulasi mengenai adanya rencana perubahan kebijakan dari Amerika Serikat, setelah Pilpres. Mantan Menteri Keuangan era Presiden SBY ini tengah menelusuri apakah rumor tersebut sengaja dibuat atau memang karena kekhawatiran atas perkembangan yang terjadi di negeri paman sam itu.

"Kalau dia sifatnya spekulasi, kita akan lihat siapa yang memainkan spekulasinya," tegas dia.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya