Kala BEI Intervensi Pasar Modal

Seorang pelaku pasar sedang memantau pergerakan IHSG.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – PT Bursa Efek Indonesia menyampaikan bahwa pihaknya baru akan melakukan intervensi terhadap perdagangan saham, bila dalam sehari indeks harga saham gabungan anjlok hingga 10 persen.

Donald Trump dan Kedua Anaknya Akan Diperiksa Terkait Penipuan

"Tapi itu masih jauh," ujar Direktur Utama BEI Tito Sulistio di Jakarta, Senin 14 November 2016.

Pernyataan tersebut, merespons perdagangan pasar saham yang dalam dua hari perdagangan ini, pada Jumat dan Senin, IHSG anjlok sekitar enam persen. Lemahnya gerak IHSG, diakibatkan oleh sentimen negatif kemenangan Donald John Trump dalam Pilpres Amerika Serikat.

Donald Trump Ambil Surat Cinta Kim Jong Un dari Gedung Putih

"Secara psikologi (penurunan IHSG selama dua hari) benar ada Trump effect. Yang sekarang intinya satu, ada uncertainty (ketidakpastian pasar) yang membuat orang berpikiran jangka pendek, sehingga dia high cost," tuturnya.

Namun, menurut Tito, saat ini fundamental emiten masih kuat, sehingga penurunan IHSG diyakini hanya bersifat sementara saja, lantaran sentimen dari negara Paman Sam.

5 Fakta Tewasnya Jenderal Qassem Soleimani, Iran Akan Balas Dendam?

 "Kita tidak takut, karena kita masih bagus. Kasus 1998, itu fundamental perusahaan kitanya jebol. Tetapi, pada penurunan di 2015, yang fundamentalnya bagus, jadinya naik cepat," tuturnya.

Tito mengaku BEI akan melakukan beberapa antisipasi menindaklanjuti penurunan IHSG selama dua hari perdagangan ini. Di antaranya, adalah penyampaian informasi ke publik terkait kondisi pasar modal kekinian, serta pengawasan terhadap para anggota bursa.

"Kami akan memastikan tidak ada manipulasi di pasar, memastikan broker tetap berjalan seperti biasanya," ungkapnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya