BPS Berharap Kemenangan Trump Tak Pengaruhi Ekspor ke AS

Inovasi Layanan Pembayaran Ekspor Impor
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat, perdagangan ekspor antara Indonesia dan Amerika Serikat, menembus angka US$12,89 miliar pada Oktober 2016. Angka tersebut, meningkat 12,12 persen dibandingkan September 2016 lalu.

Urgensi Sensus Pertanian di Era Kebijakan Berbasis Data

Kepala BPS, Suhariyanto mengungkapkan, perdagangan produk-produk ekspor ke negara Paman Sam tersebut, termasuk ekspor terbesar 

"Paling besar ekspor kita ke AS, sebesar US$12,89 miliar, atau meningkat 12,12 persen," ujarnya di Jakarta, Selasa 15 November 2016.

Memotret Sensus Pertanian 2023, Menjaga Ketanganan Pangan di Masa Depan

Kecuk sapaan akrab Suhariyanto mengatakan, produk-produk ekspor asal Indonesia yang berhasil menembus pasar AS, di antaranya lemak dan minyak hewan/nabati, bahan bakar mineral, perhiasan, mesin-mesin pesawat mekanik, alas kaki, pakaian jadi.

Ia berharap, dengan terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS, tidak mengurangi volume ekspor produk-produk asal Indonesia ke AS, yang tengah mengalami kenaikan. "Mudah-mudahan dengan pergantian Presiden AS tidak ada pengaruhnya ke ekspor Indonesia," tuturnya.

Pentingnya Sensus Pertanian 2023

Sekadar informasi, Trump memenangkan pemilihan Presiden AS dengan mengalahkan Hillary Clinton. Pemilih Trump, merupakan pemilih kelas pekerja yang terpikat oleh gaya retorik populis Trump yang mengecam globalisasi dan perdagangan bebas.

Faktor itu yang diyakini mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan, terutama di sektor manufaktur yang dialihdayakan ke luar AS. Demografi pemilih ini kebanyakan tinggal di kota kecil dan daerah pertanian. (asp)

Jokowi

5 Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2024

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia Indonesia untuk keseluruhan tahun 2023 sebesar 5,05% year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2024