Bawa Duit Tunai US$ 54 Ribu

Petinggi BP Migas Ditahan di Norwegia

VIVAnews - Deputi Umum Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Hardiono ditahan petugas imigrasi di Norwegia. Hardiono kedapatan membawa uang tunia sekitar US$ 54 ribu saat perjalanan kunjungan ke kantor pusat sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama di negara-negara Eropa.

Penahanan yang dilakukan pejabat BP Migas itu terjadi pada pertengahan Juni lalu, saat mereka akan melanjutkan perjalanan dari Norwegia ke Belanda.

Penahanan Hardiono, karena telah melanggar ketentuan maksimum dana tunai yang diperbolehkan di bawa. Di Norwegia, batas maksimal dana tunai yang boleh dibawa sebesar US$ 10 ribu. Jika melebihi, petugas akan mencurigai sebagai tindakan pencucian uang.

Seharusnya, jika akan membawa dana lebih, pejabat BP Migas bisa mencatatkan kererangan di petugas keimigrasian.

Kepala Divisi Eksternal BP Migas Amir Hamzah mengatakan, rombongan yang dipimpin Kepala BP Migas R Priyono itu mengaku tidak membaca pengumuman wajib lapor saat membawa dana tunai melebihi batas itu.

"Masalah utamamnya kami lalai tidak melapor ke petugas di bandara," kata dia kepada wartawan di Jakarta, Senin 24 Agustus 2009. "Sehingga Deputi Umum Bapak Hardiono sebagai pemegang dana taktis dimintai keterangan."

Amir menjelaskan, dana yang dibawa pejabat BP Migas itu merupakan dana taktis yang digunakan untuk kepentingan akomodasi rombongan sebanyak 11 orang.

Dana taktis dibawa karena kartu kredit bank asing yang biasa digunakan pejabat BP Migas ke luar negeri sering ngadat. "Karena krisis ekonomi dunia, kami mendengar kartu kredit bank asing yang kami miliki sering macet. Nyatanya seperti itu."

BP Migas juga mengaku tidak bisa membawa kartu kredit bank nasional, karena maksimum penggunaan hanya US$ 6 ribu. "Itu sebabnya kami membawa uang tunai yang berasal dari dana taktis BP Migas," ujar Amir.

"Untuk menutupi biaya akomodasi, transportasi, meeting, maka perlu dibawa dana taktis dalam bentuk tunai bila credit card tersebut tidak bisa digunakan." Masalah tersebut sudah diselesaikan di instansi itu sesuai prosedur yang berlaku. hadi.suprapto@vivanews.com

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan
[dok. KoinWorks]

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

KoinWorks, menjalin kemitraan strategis dengan PT Indonesia Distribution Hub alias IDH.ID, guna memberikan kemudahan pembayaran melalui layanan Pay Later

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024