VIVA.co.id – Menurunnya gangguan keamanan di daerah operasi hulu minyak dan gas bumi, atau migas menjadi salah satu faktor meningkatnya produksi migas nasional. Bahkan, produksi migas tahun ini sudah melampui target yang dipatok dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara.
Wakil Kepala SKK Migas Zikrullah mengatakan, faktor keamanan menjadi salah satu kunci tercapainya produksi migas nasional. Hingga hari ini, gangguan keamanan yang terjadi di daerah operasi hulu migas sudah menurun.
"Alhamdulillah, sampai saat ini gangguan keamanan yang signifikan di daerah produksi migas menurun," kata dia dalam acara Security Summit 2016 di Hotel Alila Solo, Rabu 16 November 2016.
Berdasarkan data dari SKK Migas hingga Oktober 2016, tercatat 893 kasus gangguan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan, penghentian operasi, hingga demonstrasi. Jumlah tersebut menurut signifikan dibandingkan periode 2015 yang terjadi 1.720 kasus.
"Penurunan gangguan keamanan tersebut, hasil dari kerja sama dengan pihak keamanan seperti Polri, TNI AD, TNI AL, TNI AU, dan pihak lainnya," jelas dia.
Dengan menurunnya jumlah gangguan keamanan, lanjut dia, menjadi salah satu faktor dari meningkatnya jumlah produksi migas. Bahkan, hingga hari ini jumlah produksi migas telah berhasil melebihi target APBN.
"Produksi migas 2016 ini telah mencapai target 830 ribu barrel per hari. Begitu juga dengan lifting saat ini, sudah mencapai 820 ribu barel per hari. Selain itu, kenaikan jumlah tersebut juga dipengaruhi suplai dari Banyu Urip," jelasnya. (asp)