Puasa, Harga Beras Hanya Naik 5-10%

VIVAnews - Harga beras selama puasa hanya mengalami kenaikan 5-10 persen. Kenaikan harga itu terjadi pada pasar ritel, bukan pasar grosir.

Menurut Direktur Utama Perum Bulog Mustafa Abubakar, yang mengalami kenaikan adalah beras medium yang ada di pasar ritel. Sedangkan di pasar grosir, seperti di Pasar Johar, Pasar Karawang, Pasar Induk Cipinang, harganya tetap.

"Naiknya kecil sekali, saya kira paling di bawah 5 persen, yang 10 persen sedikit. Misalnya dari Rp 5.000 menjadi Rp 5.500. Naik Rp 200 - Rp 300 per kilogram," kata dia di Jakarta, Senin 24 Agustus 2009.

Menurut dia, kenaikan harga yang tak banyak ini sebaiknya dibiarkan saja untuk dinamika pasar. Para saudagar beras mempunyai dinamika pasar, pada saat Lebaran, Natal, Tahun Baru. 

"Kalau harganya rata mereka keluar dari sistem beras, karena tidak ada insentif bagi mereka," katanya.

Bulog, dia melanjutkan, belum merasa perlu mengadakan operasi pasar. Operasi pasar sendiri sudah tidak dilakukan sejak 2 tahun lalu. 

Ini karena peran program beras miskin (raskin) cukup membantu. Bulog mendistribusikan raskin 300 ribu ton per bulan. hadi.suprapto@vivanews.com

Bikin 2 Gol ke Gawang Korsel, Begini Kata Rafael Struick
Ilustrasi beli obat bisa lewat layanan telefarmasi.

Istri Bintang Emon Positif Narkoba Gegara Obat Flu, Begini Penjelasan Ahli

Terkait kasus yang dialami oleh Alca Octaviani, ada 2 jenis obat yang telah ia konsumsi di antaranya adalah obat actifed yang mempunyai kandungan pseudoephedrine.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024