Inflasi Pekan Ketiga November 2016 Sebesar 0,39 Persen

Logo Bank Indonesia.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside/Files

VIVA.co.id – Bank Indonesia mengungkapkan indeks harga konsumen pada minggu ketiga November 2016 tercatat mengalami inflasi sebesar 0,39 persen. Gejolak harga pangan strategis menjadi penyebab utama.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

"Inflasi minggu ketiga kelihatan ada tekanan. Kurang lebih 0,39 persen di minggu ketiga November," ungkap Gubernur BI, Agus Martowardojo, saat ditemui di kantornya, Jumat 18 November 2016.

Agus menjelaskan, beberapa komoditas pangan strategis yang mengalami tekanan diantaranya adalah cabai rawit dan komoditas bawang. Menurut Agus, hal ini disebabkan oleh periode musiman la nina, yang memengaruhi produksi komoditas.

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Selain itu, khusus di Sumatera Utara, adanya virus kuning yang menimpa beberapa komoditas, akhirnya memberikan pengaruh pada gagal panen sejumlah komoditas. Ini yang menjadi pemicu utama, tekanan inflasi pada minggu ketiga November.

"Ini periode basah yang berkelanjutan, dan berdampak pada produktivitas pangan," katanya.

Utang Luar Negeri Indonesia Turun Jadi US$413,6 Miliar

BI, ditegaskan mantan Menteri Keuangan itu akan tetap berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah, untuk menjaga laju inflasi hingga akhir tahun. Bank sentral masih optimistis, inflasi sepanjang tahun ini masih berada di bawah target BI yaitu empat persen plus minus satu persen.

"Sepanjang tahun masih di kisaran 3-3,2 persen," ujar Agus.

(ren)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya