Kenaikan Tarif Listrik Tahun Depan Kerek Inflasi 0,95%

Menara SUTET Perusahaan Listrik Negara (PLN)
Sumber :
  • cbc.ca

VIVA.co.id – Pemerintah berencana menaikkan tarif listrik tahun depan bagi pengguna 900 Volt Ampere yang sudah tidak disubsidi. Kenaikan tarif ini dilakukan bertahap pada Januari, Maret hingga Mei 2016, untuk golongan Rumah Tangga Mampu. 

Memotret Lonjakan Harga di Hari Raya Idul Fitri

Direktur Eksekutif Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Juda Agung menyatakan, dampak kenaikan listrik tersebut secara bertahap pada tahun depan akan mengerek inflasi sekitar 0,95 persen. 

"Kalau 0,95 persen itu masih bisa (dijaga) di bawah lima persen, dengan adanya subsidi elpiji tertutup, atau distribusi tertutup elpiji tiga kilogram itu. Dan, kenaikan tarif listrik 900 VA ini, (inflasi) masih bisa dijaga di bawah lima persen. Tapi kalau semua dinaikkan, tahun depan ya ada risiko," kata Juda di Jakarta, Jumat 18 November 2016. 

Suku Bunga Acuan AS Agresif, Rupiah Dibayangi Pelemahan

Ia mengatakan, hal yang berisiko besar adalah, jika kenaikan tarif juga terjadi untuk pelanggan 450 VA dan adanya kenaikan harga tabung gas elpiji 3 kg sekitar Rp1.000 per kg. Menurutnya, jika itu terjadi inflasi bisa melewati batas wajar. 

"Tapi kalau itu (900 VA) saja yang masih basic, itu bisa sesuai target empat persen plus minus satu persen," kata dia. 

Harga Emas Hari Ini 10 Februari 2022: Global Stabil, Antam Naik

Sementara itu, untuk dampaknya kepada daya beli diyakini tidak akan terlalu berpengaruh selama inflasi masih terjaga di bawah lima persen. "Tapi kalau tinggi, di atas lima persen, ya terganggu daya belinya," tuturnya. (asp)

Ilustrasi Telur Ayam.

Agustus 2022 Indonesia Deflasi, Tapi Ada Komoditas Penyumbang Inflasi

BPS mencatat deflasi pada Agustus tetapi ada komoditas penyumbang inflasi, yaitu beras dan telur, Pemerintah perlu melakukan upaya agar inflasi tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
3 September 2022