Pertamina Pastikan Bangun Proyek Pakai Komponen Lokal

Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Sutjipto.
Sumber :
  • Semenindonesia.com

VIVA.co.id – Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Dwi Soetjipto, mengatakan bahwa pihaknya terus memonitor pambangunan proyek dengan menggunakan komponen-komponen yang dipasok dari dalam negeri.

Indonesia Bakal Produksi Komponen Mobil Canggih

Ia mengakui saat ini masih ada beberapa komponen yang diimpor. Namun yang perlu ditekankan bahwa dalam proses konstruksi saat ini sudah 100 persen dilakukan dalam negeri.

"Kalau komponen itu tidak bisa di sini baru, tapi dari luar negeri. Terakhir yang kami impor hanya roda gigi besar dan boiler. Tapi kalau konstruksi harus 100 persen dalam negeri dan tidak boleh dari luar," kata Dwi, di Jakarta, Sabtu malam, 19 November 2016.

Gara-gara HTI Pertamina Rugi Rp11 Triliun, Cek Faktanya

Ia mengaku saat ini teknologi Indonesia masih kalah bersaing dengan negara maju. Hal inilah yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah ke depan.

"Kita memang menyadari, kita di dalam pengetahuan dan teknologi masih kalah. Tapi untuk daya saing jangka panjang yang penting adalah dibangun dengan penguasaan teknologi," kata dia.

Dahlan Iskan Bicara Taktik Pertamina Bangun Kilang Rp450 Triliun

Dwi mencontohkan, misalnya, dalam pembangunan kilang di Balikpapan, Kalimantan Timur, telah mulai didorong untuk pemanfaatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN).

Ia juga mengaku menerapkan sistem yang pernah dia terapkan saat dirinya menjadi Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Sistem yang ia terapkan adalah pembangunan dengan sistem swakelola, di mana dilakukan dengan cara proyek kilang dibagi ke dalam beberapa bagian.

"Kalau bangun kilang itu dengan proyek besar pasti EPC-nya dari luar negeri yang dapat. Untuk itu saya akali biar lokal kontennya lebih banyak. Saya pakai sistem swakelola," paparnya.

Dengan sistem itu, proyek senilai Rp65 triliun ini dibagi menjadi enam bagian. Hasilnya, perusahaan dalam negeri yang berpartisipasi cukup banyak, sehingga kandungan dalam negeri akan terdorong lebih banyak.

"Jadi, jangan harap proyek yang lokal kontennya kecil itu akan dikunjungi Presiden," tutur Dwi. (ase)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya