- ANTARA/M Agung Rajasa
VIVA.co.id – Bahan bakar minyak, merupakan kebutuhan utama bagi masyarakat pemilik kendaraan bermotor. Uniknya, untuk mendapatkan BBM, ada masyarakat yang tidak memiliki uang tunai, justru menjaminkan kartu identitas pribadinya, seperti KTP, SIM hingga telepon seluler ke petugas stasiun pengisian bahan bakar.
Hal yang cukup unik ini ditemukan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) di sela penelitiannya, terkait dengan takaran dan layanan di SPBU wilayah Jabodetabek. Penemuan fenomena ini berlokasi di sekitaran SPBU wilayah Binong, Kabupaten Tangerang.
"Di sana, ada warga yang terpaksa jaminkan KTP, SIM, STNK, hingga ponsel," kata Staf Bidang Penelitian YLKI, Natalia Kurniawati dalam acara launching dan talkshow 'Hasil Uji Petik Takaran dan Standar Layanan di SPBU', di Hotel Acacia, Jakarta, Senin 21 November 2016.
Dalam hasil uji petik tersebut, ditemukan berbagai pelayanan yang masih tidak sesuai dengan standar konsumen. Di antaranya, adalah adanya sejumlah nozzle (corong) yang berada di luar batas toleransi, dan banyak musala dan toilet di SPBU yang tidak memenuhi standar pelayanan konsumen.
"Intinya bukan hanya pelayanan SPBU yang perlu ditingkatkan, tetapi juga perilaku masyarakat sepertinya perlu ditingkatkan," kata dia.
Sementara itu, Ketua Harian YLKI, Tulus Abadi menambahkan, pihaknya akan melakukan perluasan penelitian ke daerah-daerah pinggiran yang kontrol publiknya masih lemah terhadap SPBU. Karena, di sana upaya kecurangan masih terbuka lebar.
"Nanti, kita akan coba ke pinggiran, baik Jawa dan luar Jawa. Misalnya, nanti Kupang, sehingga betul-betul ada kontrol dari SPBU untuk takaran dan pelayanan yang baik," ujar Tulus. (asp)