- Antara/ Dhoni Setiawan
VIVA.co.id – PT Freeport Indonesia telah menunjuk Chappy Hakim sebagai Presiden Direktur menggantikan Maroef Sjamsoeddin yang telah mengundurkan diri beberapa waktu lalu.
Pengangkatan mantan Kepala Staf Angkatan Udara itu telah dilakukan dengan berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia, dan akan segera sah, setelah ada persetujuan resmi dari pemegang saham Freeport.
Menanggapi itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan meyakini bahwa pengangkatan tersebut akan mempermudah komunikasi, baik kepada pemerintah selaku regulator dan masyarakat.
"Pengangkatan manajemen itu murni korporasi, kalau tanggapan kami sih mendukung adanya pengangkatan pak Chappy, sehingga bisa berkomunikasi pada regulator maupun juga pada masyarakat umumnya yang itu bisa dilakukan dengan baik," kata Jonan di DPR, Selasa 22 November 2016.
Terkait dengan rencana divestasi saham Freeport ke pemerintah Indonesia, Jonan mengatakan, dia tidak bisa memastikan adanya percepatan. Menurutnya, hal itu harus menunggu persetujuan seluruh pemegang saham maupun stakeholder terkait
"Kalau dari pemerintah enggak ada. Enggak bisa dong, masak, karena satu orang terus bisa mempercepat divestasi. Tetapi, saya kira harus ditanyakan ke pak Chappy," kata Jonan.
Mantan menteri perhubungan ini mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan pihak Freeport dan presdir baru di Kementerian ESDM hari ini. Freeport disebutkannya, akan menyatakan komitmennya, baik dalam pembangunan smelter maupun terkait divestasi.
"Prinsipnya, mereka berkomitmen bangun smelter dalam lima tahun ke depan. Yang kedua, juga mereka berkomitmen divestasi. Ini pokoknya, dibicarakan dulu, nanti dikerjakan oleh tim," kata Jonan.
Diketahui, sebelum ditunjuk, Chappy telah menjadi penasihat senior PTFI sejak Agustus 2016. Chappy bergabung dengan PTFI, setelah menyelesaikan karier di Angkatan Udara Indonesia yang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) dengan pangkat Marsekal. (asp)
