Apindo: Demo Lanjutan 25 November Rusak Iklim Investasi RI

Proses produksi truk UD Quester di pabrik Gaya Motor Sunter.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Yasin Fadilah

VIVA.co.id – Asosiasi Pengusaha Indonesia mencermati kabar yang menyebutkan bahwa akan ada aksi damai lanjutan, terkait kasus penistaan agama Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, pada 25 November dan 2 Desember 2016 mendatang.

Heru Budi Apresiasi Kerja Sama Proyek MRT dengan Jepang, Nilainya Rp11 Triliun

Ketua Apindo Bidang Ketenagakerjaan dan Hubungan Industrial, Antonius Joenoes Supit, mengaku khawatir, apabila aksi tersebut dibiarkan berlarut-larut, akan memberikan pengaruh negatif pada iklim berinvestasi di Indonesia. Apalagi, jika aksi damai tersebut berujung anarkis.

"Investasi itu memerlukan kenyamanan dan kepastian hukum. Artinya, pasti ada kalau dibiarkan berlarut-larut," jelas Antonius, saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis 24 November 2016.

27 Korban Penipuan Investasi Rp52 Miliar Geruduk Rumah Orang Tua Pelaku di Tasikmalaya

Menurut Antonius, perbaikan iklim investasi yang dibangun oleh pemerintah akan percuma, jika hal-hal seperti ini tidak dapat diantisipasi. Apalagi, ia memandang, aksi-aksi seperti ini sama sekali tidak memberikan keuntungan bagi siapa pun.

"Sudah dibangun dengan susah payah, semua orientasinya ini betul-betul tidak ada manfaat," katanya.

Jangan Sampai Terjerat Pinjol, Ini Tips Kelola Keuangan Lebih Cerdas

Antonius memandang, di tengah situasi pemilihan kepala daerah, kondisi politik dalam negeri memang sedikit memanas. Oleh karena itu, aparat keamanan nasional pun diharapkan mampu menjaga situasi dalam keadaan aman, sehingga tidak memberikan gangguan pada iklim investasi.

"Semestinya ini bisa diselesaikan secara arif dan bijaksana," ujarnya.
 

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) menyebut, risiko RI masuk ke jurang resesi masih jauh lebih rendah dibandingkan negara-negara lain.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024