- ANTARA
VIVA.co.id – Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral mencatatkan realisasi investasi hingga triwulan III 2016 hingga 87,4 persen dari target yang ditetapkan sampai akhir tahun.
Investasi dicatat sebesar U$1,19 miliar dari target realisasi tahun 2016 yaitu sebesar US$1,37 miliar.
Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana mengatakan realisasi tersebut terdiri dari realisasi investasi panas bumi sebanyak US$0,8 miliar, Investasi Aneka EBT sebesar US$0,06 miliar dan Investasi Bioenergi sebesar US$0,29 miliar.
"Realisasi hingga kuartal III-2016 sudah US$1,198 dari target 2016 US$1,37 miliar. Saat ini kita juga sedang menyusun langkah baru untuk realisasi investasi," kata Rida dalam media briefing, di kantor Ditjen EBTKE Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 25 November 2016.
Ia mengatakan langkah yang akan disusun ke depannya adalah bagaimana EBT dapat dimanfaatkan untuk menerangi 2.519 desa di Indonesia yang belum sama sekali teraliri listrik.
Kota itu disebut, sebagian besarnya berada di Papua dan Papua Barat. "Mungkin butuh sekitar Rp40 triliun. Tapi ditekankan ini adalah untuk keadilan dan hak," ujar Rida.
Meskipun daerah tersebut berada di tempat terpencil dan sulit dijangkau pihaknya yakin pemerintah dapat mencari jalan keluar. Tantangannya, kurang lebih sama dengan proses penyaluran BBM satu harga.
"Butuh infrastruktur khusus dan pasti akan ada jalan keluarnya. Tapi kita enggak ngomongin profit untuk NKRI. Kalau untuk NKRI jangankan uang, nyawa aja kita kasih kok," kata dia.