Manfaatkan Momentum, Akumulasi Saham Ini

Ilustrasi bursa efek.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Pergerakan indeks harga saham gabungan diawal pekan ini masih berpotensi menguat, meskipun sepanjang pekan lalu IHSG mengalami penurunan 0,93 persen menjadi 5.122,10 poin dari 5.170,11 poin pada sepekan sebelumnya.

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengungkapkan jika terjadi koreksi wajar, investor masih dapat memanfaatkan momentum tersebut untuk melakukan akumulasi pembelian.

"Mengingat dalam rentang invesasi jangka panjang IHSG masih dalam kondisi uptrend," kata dia, Senin 28 November 2016.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, rata-rata volume transaksi perdagangan saham di sepanjang pekan lalu mengalami peningkatan 15,26 persen menjadi 12,33 miliar unit saham dari 10,70 miliar unit saham di sepekan sebelumnya. 

Sementara, rata-rata nilai transaksi perdagangan saham berubah 15,48 persen menjadi Rp6,98 triliun dari Rp8,26 triliun, dan rata-rata frekuensi perdagangan saham berubah 8,37 persen menjadi 307,29 ribu kali transaksi dari 335,36 ribu kali transaksi pada pekan lalu. 

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

William memperkirakan, IHSG hari ini akan menguji batas bawah atau support 5.088 di mana terlihat kembali menunjukkan potensi kenaikan yang masih cukup besar. "Pergerakan masih menunjukkan IHSG sedang berusaha menembus level batas atas atau resistance 5.291, selain dari pada itu," tuturnya.

Nilai kapitalisasi pasar saham domestik pada pekan lalu berubah 0,81 persen menjadi Rp5.543,92 triliun dari Rp5.589,16 triliun di periode 14 hingga 18 November 2016.

Investor asing mencatatkan penjualan bersih pada pekan ini sebesar Rp2,71 triliun meski secara tahunan masih tercatat beli bersih Rp22,56 triliun. "Pola gerak IHSG masih akan dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar dan juga komoditas," ujarnya.

Menyambut awal pekan ini, pihaknya merekomendasikan saham-saham berikut untuk diakumulasi beli, di antaranya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Central Asia Tbk ( BBCA).

PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya