Wall Street Tergelincir, Siapa Pemicunya?

Bursa Wall Street
Sumber :
  • REUTERS/Brendan McDermid

VIVA.co.id – Bursa saham Wall Street tergelincir pada penutupan perdagangan Senin waktu New York, atau Selasa WIB, dan merupakan berkinerja terburuk dalam satu bulan. 

Pilpres Bikin Facebook Alergi Politik

Dilansir dari laman Reuters, Selasa 29 November 2016, pasar modal terbebani saham di sektor keuangan dan konsumen.

Dow Jones Industrial Average turun 54,24 poin, atau 0,28 persen ke level 19.097,9, Indeks S & P 500 kehilangan 11,63 poin, atau 0,53 persen menjadi 2.201,72, dan Nasdaq Composite Index turun 30,11 poin, atau 0,56 persen di posisi 5.368,81.

AS Waspadai Serangan Teroris dari Orang-orang Kecewa Hasil Pilpres

Saham Wells Fargo (WFC.N) turun dua persen, saham Bank of America (BAC.N) melemah 2,7 persen, dan Citigroup (C.N) terkoreksi 2,3 persen. Kemudian, saham Amazon (AMZN.O) turun 1,7 persen menjadi US$766,77, dan menjadi hambatan terbesar di Nasdaq.

Sebanyak 6,52 juta lembar saham diperjualbelikan di bursa AS, dan di bawah 7,84 juta rata-rata transaksi harian selama 20 sesi terakhir.

Catatan SBY soal Drama Politik AS yang Bisa Dipetik Pecinta Demokrasi

Namun, tiga indeks utama AS, ditutup lebih tinggi untuk minggu ketiga berturut-turut pada Jumat pekan lalu. Dengan indeks S & P 500 membukukan rekor dalam ketujuh penutupan, sejak pelaksanaan pemilihan Presiden AS pada 8 November lalu.

Bursa saham AS melonjak sejak kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden, dengan indeks S & P 500 naik hampir tiga persen, karena investor berharap terhadap rencana Trump untuk meningkatkan belanja infrastruktur, memotong pajak perusahaan, dan mengurangi regulasi untuk manfaat ekonomi.

Indeks S & P untuk sektor keuangan dan konsumen, memang berada di antara para pemain terbaik sejak pemilu, karena saham bank meroket hingga lebih dari 10 persen dan saham naik lebih dari empat persen. 

"Kami memang memiliki rencana besar, tentu saja, dalam reaksi terhadap pemilu, banyak sektor ekonomi yang sensitif seperti keuangan harus berjalan," kata Peter Jankovskis, kepala Investasi Oakbrook Investments LLC di Lisle, Illinois. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya