VIVA.co.id – Harga minyak mentah dunia naik, setelah sebuah sumber mengatakan, Organisasi Negara Pengekspor Minyak, atau OPEC yang telah mengakhiri pertemuan mereka, tidak menyetujui kesepakatan untuk mengurangi produksi minyak.
Dilansir dari laman CNBC, Selasa 29 November 2016, minyak mentah Brent diperdagangkan naik 77 sen, atau 1,6 persen menjadi US$ 48,01 per barel.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) juga ditutup naik US$1,02, atau 2,2 persen menjadi US$47,08 per barel. Dow Jones sempat melaporkan, jika Irak akan melakukan penghentian produksi sebanyak 4.546.000 barel per hari.
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rouhani sepakat dalam panggilan telepon pada Senin, untuk mengoordinasikan langkah-langkah di pasar minyak dan gas global, kata Kremlin. Koordinasi juga termasuk dialog antara negara-negara anggota OPEC, Rusia.
Perdagangan bergerak naik turun setelah harga anjlok lebih dari tiga persen pada Jumat pekan lalu, karena berkembang keraguan atas apakah Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan mencapai kesepakatan untuk membantu mengekang kelebihan pasokan global.
"Akan menjadi spekulasi sampai pertemuan yang membuat harga sulit untuk memprediksi antara sekarang dan Rabu," kata Hamza Khan, kepala Strategi komoditas di ING.
Pada Minggu lalu, Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih mengatakan bahwa ia percaya pasar minyak akan menyeimbangkan dirinya pada 2017, bahkan jika produsen tidak melakukan intervensi.
Pernyataan itu memicu perselisihan antara OPEC dan non-OPEC, seperti Rusia terkait siapa yang harus memangkas produksi dan berapa banyak. (asp)
