Agen Perjalanan Ini Bidik Wisman China

Presiden dan CEO Smailing Tour, Anthony Akili (paling kiri).
Sumber :
  • Dok. Smilling Tour

VIVA.co.id – Pertumbuhan ekonomi yang membaik dan jumlah penduduk yang besar, membuat China menjadi target pemasaran pariwisata Indonesia. Apalagi, saat ini sejumlah daerah telah membuka penerbangan langsung dari Jakarta, Denpasar, dan Manado, ke sejumlah kota di China.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Hal ini menjadi pangsa pasar yang baik pula bagi para agen dan biro perjalanan wisata, tak terkecuali Smailing Tour.

Menurut Presiden dan CEO Smailing Tour, Anthony Akili, selama 40 tahun berdiri, baik langsung maupun tidak langsung, pihaknya turut berperan dalam meningkatkan dan mengembangkan industri kepariwisataan Indonesia.

Mobil Listrik Baru BYD Bakal Rilis, Pakai Nama Singa Laut

Menurutnya, wisatawan mancanegara (wisman) asal China, menjadi pangsa pasar yang luar biasa. Selain itu, potensi wisata dan destinasi yang menarik di Indonesia, menjadi antusiasme wisman negeri Tirai Bambu untuk mengisi liburan mereka datang ke Indonesia.

Anthony pun menawarkan 10 destinasi utama, sejalan dengan program pemerintah, yakni Danau Toba, Tanjung Kelayang, Kepulauan Seribu, Tanjung Lesung, Borobudur, Bromo-Tengger-Semeru, Mandalika, Wakatobi, Labuan Bajo dan Pulau Morotai.

Harga Diri Apple sedang Dipertaruhkan

"Tak sedikit dari mereka datang dengan rombongan dalam jumlah besar. Mereka pun tinggal di sini sekitar satu minggu," kata Anthony, melalui keterangannya, Selasa 29 November 2016.

Ia juga menambahkan, tidak sedikit pula rombongan wisman asal China ini menggunakan pesawat carter langsung menuju destinasi tertentu di Tanah Air. Untuk itu, Indonesia harus terus diperkenalkan ke kancah internasional melalui berbagai produk dan layanan dalam bidang pariwisata.

Pihaknya tetap optimistis menghadapi kondisi bisnis pariwisata di tahun depan. Bahkan, lanjut dia, Smailing Tour menargetkan pertumbuhan sebesar 10-20 persen di tahun depan.

"Untuk target ini, kami optimis bisa dicapai. Karena, bisnis kami hingga bulan November tahun ini terjadi pertumbuhan hingga 9,5 persen. Sedangkan pertumbuhan industri hanya 3-4 persen. Hingga akhir tahun ini, kami perkirakan pertumbuhannya akan mencapai 10 persen," tutur Anthony.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya