IHSG Masih dalam Fase Konsolidasi

Suasana Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA.co.id – Pergerakan indeks harga saham gabungan sepertinya masih belum terlepas dari fase konsolidasi. Hari ini, meski tertekan, pergerakan IHSG masih berpeluang menguat.

Laba Vale Indonesia Kuartal III-2023 Turun Jadi US$52,6 Juta, Ini Pemicunya

Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan, masih berlangsungnya arus modal keluar atau capital outflow membuat IHSG betah dan belum mampu meninggalkan fase konsolidasi.

"Pola pergerakan IHSG masih belum meninggalkan rentang konsolidasi, di tengah tekanan yang terjadi dari masih berlangsungnya capital outflow," ujar William di Jakarta, Rabu, 30 November 2016.

Penjualan Batu Bara Naik Kuartal III-2023, Bukit Asam Cetak Laba Bersih Rp 3,8 Triliun

Menurutnya, posisi IHSG saat ini tidak menunjukkan tekanan yang berlebihan. Potensi kenaikan masih terlihat cukup kuat.

William menjelaskan, peluang menggapai batas atas atau resistance di level 5.291, dengan batas bawah atau support di posisi 5.088, masih dapat dijaga dengan baik. “Hari ini IHSG berpotensi menguat," tuturnya.

BNBR Cetak Laba Rp 228,33 Miliar di Kuartal III-2023, Meroket 158,9 Persen

Dengan demikian, jika terjadi koreksi wajar dapat dicermati beberapa saham, di antaranya, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Unilever Indonesia Raup Laba Bersih Rp 4,8 Triliun pada 2023, Anjlok 10,5 Persen

Penjualan bersih Unilever tercatat sebesar Rp 38,6 triliun di tahun 2023, atau turun 6,32 persen dibandingkan tahun 2022.

img_title
VIVA.co.id
7 Februari 2024