Pembekuan Anggota OPEC Tak Berdampak pada RI

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution.
Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution menilai keputusan Indonesia membekukan sementara keanggotaan di Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak, atau OPEC, tidak akan berdampak signifikan terhadap perekonomian nasional. Keberadaan Indonesia di dalam, atau di luar OPEC tidak memiliki perbedaan.

Hari Terburuk Harga Minyak Sejak Pandemi, Dunia Resah

"Tidak besar itu dampaknya, peranan produksi minyak kita untuk internasional tidak terlalu banyak. Kalau kita di dalam, maka kita bisa ikut berunding, kerja sama dengan anggota OPEC. Kalau kita di luar, juga tidak banyak beda sebetulnya," kata Darmin, saat acara Rapimnas Kadin 2016, Jakarta, Kamis 1 Desember 2016.

Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan memutuskan membekukan keanggotaan Indonesia di OPEC, menyusul keputusan sidang untuk memotong produksi minyak mentah sebesar 1,2 juta barel per hari, di luar kondensat. Sidang OPEC meminta Indonesia untuk memotong sekitar lima persen dari produksinya, atau sekitar 37 ribu barel per hari.

Harga Minyak Dunia Sempat Tembus Rekor US$130 per Barel

Padahal, pemotongan yang bisa diterima Indonesia adalah sebesar lima ribu barel per hari. Jonan menilai, pemotongan kapasitas produksi ini tidak menguntungkan bagi Indonesia.

Sedangkan Darmin menilai, keputusan pembekuan keanggotaan tersebut baik untuk anggaran pendapatan dan belanja negara nasional. Karena, harga minyak memiliki dampak langsung terhadap penerimaan minyak dalam APBN. (asp)

Harga Minyak WTI Tembus US$116,5 per Barel, Level Tertinggi Sejak 2008
Ladang minyak/Ilustrasi.

Harga Minyak Jatuh Dipicu Harapan Kemajuan Negosiasi Rusia-Ukraina

Harga minyak jatuh lebih dari lima persen ke level terendah dalam hampir dua minggu pada akhir perdagangan Senin.

img_title
VIVA.co.id
15 Maret 2022