BKPM Senang Indonesia Membekukan Diri dari OPEC

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Trikasih Lembong.
Sumber :
  • viva.co.id/Chandra G. Asmara

VIVA.co.id – Pada Rabu, 30 November 2016, pada sidang ke 171 Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) di Wina, Austria, Indonesia kembali membekukan keanggotaan.

Menteri Investasi Bahlil Resmikan Media Center Indonesia Maju, Ini Fungsinya

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Thomas Lembong, senang dengan keputusan tersebut. 

"Kalau saya pribadi sih malah senang. Saya terus terang pribadi, enggak pernah mengerti kenapa kita masuk ke OPEC," kata Thomas dalam acara Rapat Pimpinan Nasional Kamar Dagang dan Industri di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis, 1 Desember 2016.

Bangun Kemitraan dengan UMKM, Unit Usaha BUMI Raih Penghargaan BKPM

Menurut dia, setelah Indonesia bergabung kembali dengan OPEC pada 7 Mei 2015, tidak pernah menikmati keuntungan dari keanggotan organisasi itu. "Maaf ya, karena kita sudah lama tidak menjadi negara eksportir. Jadi, saya kurang mengerti waktu kita kembali masuk. Jadi, buat apa?" ujarnya. 

Dengan lepasnya Indonesia dari OPEC, dia menilai Indonesia bisa fokus membenahi tugas yang cukup banyak khususnya di sektor energi dan mineral.

BKPM Pastikan Kenaikan Upah Minimum 2023 Tak Ganggu Iklim Investasi di RI

"Saya kira begitu. Kita bisa fokus ke masalah sendiri. Kalau kita masih di OPEC, kita akan terseret-seret masalah kartel itu. Masalah konsorsium itu," ucapnya. 

Dia menilai Indonesia lebih baik membereskan pekerjaan rumah di sektor migas, seperti pembangunan kilang maupun Blok Masela.

"Jadi, enggak usah ikutan forum yang enggak jelas benefitnya. Ngapain kita urusin jatah produksinya Iran, Irak, Libya," jelas Lembong.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya