- CNBC
VIVA.co.id – Bursa saham Asia tergelincir pada transaksi akhir pekan ini, Jumat 2 Desember 2016, karena investor menunggu laporan pekerjaan Amerika Serikat
Dilansir dari laman CNBC, Jumat, indeks Nikkei 225 tergelincir 0,49 persen pada pembukaan perdagangan, kemungkinan diseret oleh oleh kekuatan mata uang yen.
Indeks patokan Korea Selatan, Kospi merosot 0,37 persen. Produk domestik bruto (PDB) Korea Selatan, untuk kuartal ketiga yang direvisi naik 0,6 persen dari kuartal sebelumnya, sedikit di bawah perkiraan 0,7 persen sebelumnya.
"Data pekerjaan AS, dan semua memberikan alasan bagi pasar saham untuk menutup minggu dengan hati-hati," kata Ric Spooner, analis pasar CMC Markets.
Sedangkan bursa Australia, ASX200 turun 0,27 persen, seiring pemerintah negeri Kangguru itu akan mengumumkan penjualan ritel Oktober.
Sementara itu, harga minyak mentah terus naik, setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) menyepakati pemotongan produksi untuk pertama kalinya sejak tahun 2008 pada hari Rabu.
Minyak mentah berjangka AS diperdagangkan naik 0,2 persen pada US$51,16 per barel pada perdagangan Asia.
Sementara itu, bursa Wall Street ditutup lebih rendah pada transaksi Kamis waktu New York, atau Jumat WIB, dengan kerugian yang dipimpin oleh saham teknologi. (asp)