Gerindra: Demo Kasus Ahok Berdampak Baik Bagi Ekonomi

Ilustrasi aksi damai umat Islam di Jakarta
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id - Anggota Komisi XI DPR dari Fraksi Gerindra, Heri Gunawan, menilai demonstrasi atas kasus penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok adalah hak konstitusional setiap warga negara. Namun aksi itu dijalankan sesuai aturan perundang-undangan.

Ribuan Aparat Keamanan Jaga Aksi PA 212 dan Ormas Lain Depan Kedubes AS

"Saya melihat aksi kemarin itu justru bisa menggerakkan ekonomi rakyat. Kita bisa lihat, misalnya, pedagang, angkringan, dan jajanan di jalanan justru mendapat dampak positif. Banyak dari mereka mengaku justru penjualannya meningkat karena demo. Banyak yang beli, katanya. Ini positif," kata Heri dalam keterangan tertulisnya pada Jumat, 4 November 2016.

Meski begitu, ia meminta agar tetap mewaspadai permainan para spekulan yang ingin memetik keuntungan dari gejolak, sebagaimana terjadi saat Donald Trump memenangi Pemilu Presiden Amerika Serikat (Trump effect) atau keluarnya Inggris dari Uni Eropa. Isu itu dimainkan para spekulan di pasar lalu mendistorsi rupiah dan IHSG.

Catat 18 Kantong Parkir saat Munajat 212 di Monas

"Pada tataran makro, kita bisa baca dari data yang ada, bahwa Indeks harga saham gabungan (IHSG) naik 33 poin di level 5.362 saat demo 4 November 2016, meski sempat turun 21 poin atau 0,41 persen ke level 5.307 dengan dana investasi asing yang keluar dari pasar saham Indonesia sebesar Rp200 miliar," kata Heri.

Di sisi lain, kata Heri, nilai tukar rupiah ditutup menguat 7 persen atau 0,05 poin ke level 13.068 per USD. Pada awal pembukaan cukup terkoreksi Rp 13.088 per USD. Itu berarti pasar merespons positif aksi demonstasi yang berlangsung tertib, aman, dan damai.

Penampakan Ribuan Warga di Munajat Kubro 212 yang Digelar dari Jam 3 Pagi di Monas

"Dari situ, kita bisa menyebut bahwa demokrasi Indonesia yang mayoritas Islam ini sangat baik dan makin dewasa. Ini yang harus dijaga dan dirawat terus-menerus. Pada konteks ini, hukum harus menjadi panglima. Hukum harus dijalankan seadil-adilnya. Jangan ada pilih kasih. Untuk kasus penistaan Ahok juga begitu; jangan sampai tebang pilih," kata Heri.

Ia mewanti-wanti agar demonstrasi 2 Desember tetap berlangsung tertib, damai, dan aman. Jangan sampai terpancing isu-isu yang tidak bertanggung jawab yang hanya akan memecah belah bangsa. Harus ditunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara Islam demokratis yang beradab dan dewasa.

"Jadi, menurut saya, aksi-aksi demontrasi yang dijalankan dalam hari-hari terakhir ini tidak akan berdampak pada ekonomi sepanjang hukum benar-benar ditegakkan secara adil dan tidak pilih kasih. Dengan begitu, sebagian besar kalangan yang terluka tetap percaya dan nyaman dengan proses hukum," kata Heri.

(ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya