- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia, Rosan P. Roeslani, yakin perusahaan-perusahaan nasional sangat potensial untuk tembus pasar internasional. Terutama bisnis berbasis pada digitalisasi, yang kaya kreatifitas dan inovasi.
"Seperti yang kita ketahui bersama perusahaan startup, yang dengan modal sedikit bahkan bukan modal sendiri, bisa cepat dan langsung tembus pasar internasional, pemakaiannya bisa di seluruh dunia," ucap Rosan kepada VIVA.co.id di Jakarta, Sabtu 3 Desember 2016.
Dia mencontohkan usaha ojek online Indonesia, Gojek, yang berdiri 2010, kini sudah dikenal dunia. Nilai perusahaan pun pada Agustus 2016 mencapai US$1,3 miliar.
Ia mengungkapkan ekonomi digital tidak dapat dielakkan dan akan menjadi pilar ekonomi Indonesia ke depan. Lantaran, globalisasi membawa pergerakan yang cepat dan digital ekonomi adalah skema ekonomi yang berimbang.
Bisnis konvensional membutuhkan waktu lebih dari lima tahun untuk dapat menjadikan perusahaan besar. Sedangkan bisnis berbasis digital dapat hanya memakan waktu kurang dari lima tahun untuk meningkatkan nilai usaha miliaran.
Sehingga, ia mengatakan tidak menutup kemungkinan untuk usaha kecil dan menengah Indonesia untuk mendunia, bahkan masuk dalam daftar pengusaha terkaya di majalah ekonomi internasional, Forbes. Asalkan memperhatikan kriteria inovasi, kreatifitas, potensi pasar, serta kualitas produk/jasa yang ditawarkan.
(ren)
Ekonomi UMKM Pasca Pandemi Covid-19
Peran pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam membangun sektor perekonomian di Indonesia.
