Jokowi Buka Pintu Saran-Kritik dari Ekonom 24 Jam

Presiden Jokowi pimpin Sarasehan 100 Ekonomi Indonesia
Sumber :
  • VIVA.co.id/Moh. Nadlir

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo membuka sarasehan 100 ekonom Indonesia di hotel Fairmont, Jalan Asia Afrika, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

Dukung UMKM Indonesia, BRI Gelar Pesta Rakyat Simpedes

Hadir juga Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.

Sebagai pembicara utama, Jokowi mengatakan, pemerintah butuh saran dan kritik dari semua ekonom. Tujuannya tak lain, agar ekonomi makro dan mikro Indonesia tidak keluar dari "rel" yang diharapkan.

Dirut BRI Ungkap 2 Faktor yang Bisa Selamatkan Indonesia dari Resesi di 2023

"Kami minta para ekonom memberikan saran dan kritik, mengingatkan hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi makro dan mikro, agar tidak keluar dari rel," ujar Jokowi.

Jokowi pun menggaransi, siap menerima dengan senang hati, kritik dan saran dari para ekonom selama 24 jam.

Sri Mulyani Ingatkan Risiko yang Intai Ekonomi Global, RI Siapkan Ini

"Sampaikan kepada saya, saya 24 jam siap terima dengan senang hati untuk perbaikan ekonomi bangsa dan negara kita," kata mantan gubernur DKI Jakarta tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan, penguatan dolar Amerika Serikat saat ini terhadap rupiah, tidak mencerminkan fundamental perekonomian Indonesia. Ekonomi Indonesia saat ini, sebetulnya berada dalam kondisi yang baik-baik saja.

Penguatan dolar AS, disebutnya tak memengaruhi ekonomi Indonesia. Apalagi, angka ekspor Indonesia ke Amerika Serikat, hanya berkisar pada angka 10 hingga 11 persen dari total ekspor Indonesia ke luar negeri.

Jokowi menegaskan, kurs rupiah seharusnya diukur kepada mata uang yang lebih relevan. Seperti kepada mitra dagang Indonesia antara lain adalah Tiongkok dan Jepang.

Dia menjabarkan, saat ini, kerja sama dagang dengan dua negara tersebut lebih besar dibanding AS. Porsi kerja sama dagang Indonesia dengan Tiongkok mencapai 15,5 persen dari total perdagangan internasional RI. Sedangkan Eropa, 11,4 persen dan Jepang 10,7 persen. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya