Tak Mudah Hilangkan Ikatan Dolar AS dari Rupiah

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di rumah dinasnya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/shintaloka Pradita Sicca

VIVA.co.id – Presiden Joko Widodo meminta kepada masyarakat maupun para pelaku usaha untuk tidak menjadikan dolar Amerika Serikat, sebagai tolok ukur kondisi fundamental ekonomi dalam negeri. Keinginan tersebut muncul, karena gejolak mata uang negeri Paman Sam berdampak negatif pada rupiah, sehingga nilainya jauh dari fundamentalnya.  

Erick Thohir: Arahan Saya ke BUMN Beli Dolar Secara Optimal, Terukur, dan Sesuai Kebutuhan

Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memandang, melepaskan mata uang dolar AS dalam perdagangan bilateral antarnegara bukanlah hal mudah. Apalagi, dolar AS masih menjadi referensi utama mata uang setiap negara.

"Itu tidak mudah, karena harus ada persiapan khusus antarsatu negara dengan yang lain. Tidak semudah itu," ujar Darmin, saat ditemui di Hotel Fairmount, Jakarta, Selasa 6 Desember 2016.

Rupiah Amblas ke Rp 16.200 per dolar AS, Gubernur BI Lakukan Intervensi

Karena itu, Indonesia secara perlahan mulai mengurangi penggunaan mata uang dolar AS dalam transaksi perdagangan. Di antaranya, adalah melakukan perjanjian khusus dengan pemerintah China, untuk meningkatkan perdagangan antarkedua negara dengan menggunakan  mata uang renmimbi. (asp)

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga

Stafsus Bantah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS, Ini Penjelasannya

Stafsus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga membantah informasi yang menyebut bahwa Menteri BUMN, Erick Thohir telah meminta BUMN untuk memborong dolar AS.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024