JK: Dunia Sekarang Kurang Tersenyum

Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Ketidakpastian perekonomian global masih menjadi momok bagi seluruh negara. Sebagai salah satu negara berkembang, Indonesia pun mau tidak mau akan menerima sentimen negatif atas apa yang terjadi pada perekonomian dunia.

Waspadai Dampak Ekonomi Politik atas Serangan Iran ke Israel

Hal ini diakui Wakil Presiden, Jusuf Kalla. Wapres memandang, ada ekspresi yang tidak bagus, ketika para pemimpin negara berbicara mengenai kondisi ekonomi global.

“Dunia sekarang kurang tersenyum. Penuh pesimisme dan ketidakpastian,” kata Kalla dalam sebuah seminar di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis 8 Desember 2016.

7 Negara Ekonomi Terbesar di Dunia Tahun 2050, Peringkat Indonesia Gak Main-main!

Mengutip kata-kata Presiden Soeharto, era globalisasi memang mau tidak mau dihadapi oleh seluruh negara, tak terkecuali bagi Indonesia. Saat ini, lanjut Wapres, situasi global memang penuh dengan sejumlah ketidakpastian.

Misalnya, seperti kondisi terkini di Amerika Serikat maupun kawasan Eropa. Tak hanya itu, memanasnya situasi politik di kawasan Timur Tengah pun, memberikan imbas buruk bagi sejumlah harga-harga komoditas.

JK Ingatkan Umat Introspeksi Diri Sambut Ramadhan

“Kita terkena efek yang tidak bisa dihindari. Tapi sejauh mana efeknya? Saya bukan ahli nujum,” ujarnya.

Optimalisasi sumber pertumbuhan ekonomi dalam negeri, ditegaskan JK, merupakan langkah-langkah yang saat ini dilakukan pemerintah untuk menangkal sentimen negatif perekonomian global. Indonesia pun dianggap mampu melakukan itu.

“Jangan pesimis, atau memikirkan negara orang. Lebih baik memikirkan negara kita sendiri. 2017, pengaruh luar tidak bisa ditahan. Kekuatan di dalam harus digelorakan,” ujarnya. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya