- Viva.co.id/Mitra Angelia
VIVA.co.id – Indonesia dinilai perlu memiliki peta jalan untuk menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur. Yakni dengan fokus mengembangkan industri inti yang sesuai dengan DNA Indonesia.
Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung, Ridwan Djamaluddin mengatakan, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh cukup baik, mencapai 5,2 persen, namun hal itu saja tidak cukup.
“Kita harus memperkuat basis industri agar dapat mengatasi deindustrialisasi dan keluar sebagai bangsa pemenang,” ujar Ridwan melalui keterangan tertulis, Jumat 9 Desember 2016.
Ia mengatakan, perlu dibangun semangat Indonesianisme, yakni semangat mencintai produk Indonesia, membangun sinergi dan membentuk jejaring industri, manufaktur, dan infrastuktur antara pemerintah, badan usaha milik negara, korporasi swasta, serta teknopreneur. Hal ini mutlak diperlukan untuk membangun Indonesia menjadi bangsa pemenang di sektor industri manufaktur.
Selain itu dibutuhkan iklim usaha yang kondusif, konsistensi dan sikap mental yang kuat untuk mencintai produk buatan Indonesia, peningkatan kapasitas teknis hingga pengembangan merek sendiri.
Sekjen IA-ITB, Gembong Primadjaya mengatakan, Indonesia harus fokus mencari industri inti yang sesuai dengan DNA Indonesia. Indonesia sangat potensial mengembangkan industri berbasis pertanian dan energi, baik untuk substitusi impor, maupun berorientasi ekspor.
"Indonesia juga memiliki keunggulan di bidang industri transportasi, industri berbasis budaya, industri kreatif, serta industri digital,” kata Gembong.
(mus)