The Fed Naikkan Suku Bunga, Wall Street Tergelincir 

Para pialang di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters

VIVA.co.id – Bursa saham Amerika Serikat, ditutup lebih rendah pada perdagangan Rabu 14 Desember 2016, waktu New York. Wall Street tergelincir, setelah Bank Sentral AS, The Federal Reserve menaikkan suku bunga acuannya. 

IHSG Dibuka Melemah, Terseret Keoknya Wall Street dan Bursa di Kawasan

Dilansir CNBC, Kamis 15 Desember 2016, indeks Dow Jones ditutup turun sekitar 120 poin, setelah sempat anjlok lebih dari 150 poin, usai pengumuman The Fed. Saham Caterpillar, 3M, dan Boeing berkontribusi besar terhadap pelemahan indeks. 

Sedangkan indeks S&P500 merosot 0,8 persen, dengan sektor energi jatuh sekitar dua persen. Indeks Nasdaq juga tergelincir 0.5 persen. 

Bursa Wall Street Bergejolak Dapat Kabar Trump Positif COVID-19

The Federal Open Market Committee menaikkan suku bunganya 0,25 persen menjadi antara 0,5 persen hingga 0,75 persen. FOMC juga mengindikasikan, kenaikan suku bunga tiga kali di 2017, dua, atau tiga kali di 2018, dan tiga kali di 2019. 

Gubernur The Fed, Janet Yellen mengatakan, Presiden terpilih AS Donald Trump berencana melakukan stimulus ekonomi dengan belanja pemerintah, sesuai ekspektasi bank sentral untuk kenaikan tiga kali suku bunga di tahun depan. 

Dulu Mesin Uang, Begini Kondisi ExxonMobil Sekarang

Para analis menyatakan, kenaikan suku bunga ini memberikan keyakinan bahwa ekonomi AS telah membaik. Pasar uang menyambut positif kenaikan suku bunga acuan AS.

Mata uang dolar AS terdongkrak, setelah kenaikan suku bunga. Dolar AS naik 1,1 persen terhadap sejumlah mata uang utama dunia. (asp)

Wall Street New York

Rusuh di Gedung Kongres AS, Bursa Wall Street Malah Cetak Rekor Baru

Investor Wall Street tak terpengaruh aksi para pendukung Presiden Donald Trump di depan Gedung Kongres AS yang berujung rusuh.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2021