Suku Bunga AS Naik, Rupiah Semakin Tertekan

Ilustrasi dana darurat.
Sumber :
  • REUTERS/Darren Whiteside

VIVA.co.id – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat terus mengalami tekanan setelah pengumuman The Fed kemarin. Bukan hanya rupiah namun mata uang di Asia juga melemah.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bedasarkan Foreign Exchange Reference Rate Jakarta Interbank Spot Dollar Rate Bank Indonesia, nilai dolar AS menguat terhadap rupiah. Hari ini dolar AS di posisi Rp13.426 naik Rp59 dari kurs kemarin Rp13.367.  

Analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada mengatakan, keputusan The Fed menaikkan suku bunga sebenarnya sudah sesuai dengan ekspektasi, dan seharusnya telah diantisipasi sebelumnya. Namun, pasar fokus pada sinyal The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak tiga kali pada tahun depan.

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

"The Fed memperkirakan laju kenaikan suku bunga tahun depan akan lebih cepat dari harapan sebelumnya menjadi tiga kali," ujarnya di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2016.

Menurutnya, hal ini tidak lepas dari kebijakan ekonomi Presiden terpilih AS Donald Trump yang berencana memberikan stimulus fiskal dalam jumlah besar. 

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Di samping itu, pelemahan rupiah juga dipicu terdepresiasinya mata uang Jepang, yen, dan Euro. Padahal, Euro punya pendukung untuk bertahan, ditopang data-data manufaktur Perancis 53,5 persen, Jerman 55,5 persen dan Eropa 54,9 persen pada November 2016.

"Semuanya menunjukkan pertumbuhan di level ekspansif yang mengindikasikan ekonomi Eropa mengarah positif. Tetapi, pergerakannya kalah jauh dibandingkan dolar AS," tuturnya.

Bahkan, kata Reza, adanya rilis Neraca perdagangan bulan November 2016 yang tercatat surplus sebesar US$837,8 juta atau Rp10,8 triliun dengan ekspor US$13,50 miliar dan imporUS$ 12,66 miliar tidak membuat rupiah membaik.

"Saya harapkan kondisi ini hanya sesaat sehingga rupiah tidak melemah lebih dalam," ujarnya.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya