Masyarakat Semakin Jarang Gunakan Uang Logam

Ilustrasi/Contoh uang logam koin seribu rupiah di gedung Bank Indonesia
Sumber :
  • REUTERS/Garry Lotulung

VIVA.co.id – Kepala Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Bank Indonesia Jawa Timur, Hestu Wibowo, mengatakan, peredaran uang kertas lebih cepat dibandingkan dengan uang logam. Menurutnya, terdapat beberapa alasan yang membuat uang logam peredarannya lebih lambat.

bank bjb Dukung BI Sediakan Uang Rupiah Baru untuk Ramadan dan Idulfitri 2023

Salah satunya adalah masih banyaknya masyarakat yang menyimpan uang logam. Semakin jarang masyarakat menggunakan uang logam sebagai transaksi.

“Masyarakat lebih memilih uang kertas sebagai alat transaksi dibandingkan uang logam. Sedangkan, uang logamnya itu mereka simpan,” kata Hestu, di Surabaya, Senin 19 Desember 2016.

Tukar Uang Tunai Baru Tak Boleh Bersifat Jual Beli, Begini Kata MUI

Hestu melanjutkan, jika uang logam itu jumlahnya sudah banyak, maka masyarakat akan menukarkannya. Sehingga, perputaran uang logam baru terjadi saat uang itu ditukarkan.

Oleh karena itu, BI mendistribusikan uang logam ke pihak-pihak yang membutuhkan banyak uang logam untuk transaksi. Salah satunya adalah operator jalan tol.

Bule di Bali Antusias Tukar Uang ke Rupiah Baru

“Uang logam ini ke masyarakat, terutama para operator jalan tol, karena uang logam memang cukup banyak dibutuhkan di sana,” ujar Hestu.

Jumlahnya mencapai Rp500 juta untuk masing-masing operator jalan tol. “Nantinya pendistribusiannya kami lakukan melalui bank masing-masing,” kata Hestu.

Momen nukar uang baru

Viral! Demi Uang Baru untuk Lebaran, Warga Cikampek Rela Letakkan Sandal untuk Dapat Antrean

Demi mendapatkan uang pecahan dengan nominal yang diinginkan, mereka rela mengantre lama serta panjang. Tidak hanya di Istora Senayan, nampak di beberapa tempat pun sama.

img_title
VIVA.co.id
1 April 2024