Saham di BEI Kembali Hijau Ikuti Bursa Global

Ilustrasi papan bursa BEI, IHSG menghijau.
Sumber :

VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan ditutup menguat signifikan di tengah kenaikan bursa saham global hari ini, Selasa 27 Desember 2016. Bursa Efek Indonesia mencatat, IHSG naik 75 poin atau 1,5 persen ke level 5.102 setelah bergerak di antara 5.028-5.112.

IHSG Dibuka Merah, Simak Rekomendasi Saham Awal Pekan Ini

Sementara itu, di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi 13 poin atau 0,1 persen ke level Rp13.448 per dolar Amerika Serikat, setelah bergerak di kisaran Rp13.416-13.457 per dolar AS.

Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya, mengatakan, IHSG hari ini mampu ditutup berbalik arah menguat atau mengalami technical rebound.

Dolar AS Melemah, IHSG Diprediksi Menguat Terbatas

"IHSG berhasil melakukan technical rebound setelah tertekan pekan lalu, potensi pergerakan masih terlihat cukup kuat untuk naik," ujar William di Jakarta, Selasa 27 Desember 2016.

Hari ini, sebanyak 200 saham naik, 104 saham turun, 109 saham tidak bergerak, dan 156 saham tidak terjadi transaksi. Investor bertransaksi Rp7,15 triliun, terdiri atas transaksi reguler Rp3,15 triliun, negosiasi Rp4 triliun, dan tunai Rp3,9 miliar. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) Rp397,84 miliar.
 
Seluruh sektor dari total 10 indeks sektoral menguat, dipimpin sektor aneka industri yang naik 3,46 persen dan barang konsumsi yang menguat 2,95 persen.
 
Dari Asia, mayoritas indeks saham menguat. Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 0,03 persen, Kospi di Korea Selatan menguat 0,22 persen, sedangkan Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,28 persen. 
 
Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga menguat sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris naik 0,06 persen, DAX di Jerman menguat 0,12 persen, dan CAC di Prancis terapresiasi 0,06 persen.

IHSG Dibuka Menghijau, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini
Ilustrasi papan saham IHSG.

IHSG Dibuka Melemah, Simak Rekomendasi Saham Akhir Pekan Ini

IHSG memiliki potensi untuk kembali mengalami tekanan karena saham-saham dari sektor pertambangan dan keuangan.

img_title
VIVA.co.id
5 Maret 2021