Rupiah Masih Sulit Bergerak ke Zona Hijau

Dolar AS dan rupiah.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhamad Solihin

VIVA.co.id – Nilai tukar rupiah melemah tipis pada perdagangan di pasar keuangan hari ini, Rabu 28 Desember 2016, setelah kemarin sempat menguat. Minimnya sentimen positif ekonomi dalam negeri, di tengah penguatan dolar Amerika Serikat, dinilai berkontribusi dalam pelemahan tersebut. 

Hasil Uji Ketahanan OJK: Perbankan Masih Bisa Mitigasi Pelemahan Rupiah

Dilansir dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, Rabu 28 Desember 2016, rupiah rata-rata diperdagangkan Rp13.337 per dolar AS. Level itu melemah dibandingkan perdagangan kemarin yang dibanderol Rp13.436 per dolar AS. 

"Di tengah masih kuatnya laju dolar AS dan minimnya sentimen dari dalam negeri, maka harapan kami pun masih sama, di mana pelemahan rupiah dapat lebih terbatas," kata analis PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu, 28 Desember 2016.

Rupiah Amblas ke Rp 16.270 per Dolar AS Pagi Ini

Reza memperkirakan, hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp13.409-13.452 per dolar AS. Masih menguatnya laju dolar AS terhadap yen dan euro serta minimnya transaksi valuta asing usai libur panjang Natal, membuat sejumlah mata uang termasuk rupiah kembali melemah. 

"Rilis data-data ekonomi Jepang di antaranya penurunan household spending, meningkatnya unemployment rate dan inflasi, tidak membuat laju yen bergerak naik secara signifikan sehingga dapat dimanfaatkan laju dolar AS untuk kembali menguat," tuturnya.

Erick Imbau BUMN Beli Dolar AS Besar-besaran, Menko Perekonomian hingga Wamenkeu Bilang Gini 
Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin (bps). Sehingga, suku bunga BI naik menjadi 6,25 persen.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024