Jalan Tol Manado-Bitung Selesai 2018

Proyek Jalan Tol Manado-Bitung
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, sampai saat ini progres pembangunan jalan tol Manado-Bitung masih terlaksana sesuai target, untuk dioperasikan pada 2018.

Kemenpan-RB Siapkan 200 Ribu Formasi Calon ASN untuk Ditempatkan di IKN

Dia menilai, progres pekerjaan jalan tol tersebut cukup bagus, dan pembebasan lahan yang sempat menjadi kendala sudah diselesaikan dengan bantuan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII).

"Bapak Presiden sangat peduli dengan rencana pembangunan jalan tol tersebut. Beliau pernah meninjau proyek itu, serta memberikan arahan agar bisa segera selesai," kata Basuki dalam keterangan tertulisnya, Rabu 28 Desember 2016.

PM Kishida Sampaikan ke Prabowo Jepang Akan Berkontribusi di Infrastruktur dan Energi di Indonesia

Jalan Tol Manado-Bitung merupakan proyek yang sangat penting, karena mampu mempersingkat waktu tempuh Manado-Bitung. Basuki sangat optimistis jika Jalan Tol Manado-Bitung ini dapat selesai di 2018.

"Saya juga sering meninjau proyek tersebut untuk mengetahui seberapa jauh progresnya, dan ternyata memang bagus. Kami berlakukan kerja tiga shift per hari, tujuh hari per minggu," ujarnya menambahkan.

KIP Perintahkan KPU Beberkan Data Rincian Infrastruktur Teknologi Pemilu 2024

Diketahui, Jalan Tol Manado-Bitung dibangun sebagai jalan alternatif ruas jalan eksisting yang menjadi satu-satunya jalur penghubung antara kedua kota tersebut.

Namun seiring pertumbuhan kendaraan, jalur tersebut akhirnya pun semakin padat. Akibatnya, waktu tempuh Manado-Bitung yang sebelumnya hanya butuh waktu 45 menit, semakin lama hingga mencapai 90 hingga 120 menit.

Jalan tol yang dirancang sepanjang 39,9 kilometer ini terbagi atas dua seksi, yakni seksi I sepanjang 14,9 kilometer dari Manado-Airmadidi, dan seksi II sepanjang 25 kilometer dari Airmadidi-Bitung.

Pembiayaan seksi I menggunakan APBN murni dan pinjaman Pemerintah China. Pinjaman dari China itu digunakan untuk membiayai pembangunan sepanjang 7 kilometer di seksi I, di mana selebihnya menggunakan dana pemerintah.

Untuk seksi II yang merupakan 25 kilometer terakhir, akan dikerjakan oleh investor atau Badan Usaha Jalan Tol (BUJT), yakni PT. Jasamarga Manado-Bitung. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) nya pun sudah ditandatangani pada 9 Juni 2016 silam.

(mus)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya