PGE Siapkan Triliunan Garap Pembangkit Panas Bumi

PLTP Lahendong Unit V dan VI di Minahasa, Sulawesi Utara.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Fikri Halim

VIVA.co.id – Anak usaha dari PT Pertamina di bidang panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy, menyiapkan investasi sebesar US$430 juta, atau sekitar Rp5,78 triliun (kurs Rp13.453 per dolar) untuk pengembangan proyek-proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi pada tahun 2017. 

Penandatanganan Perjanjian Way Ratai, Kerja Sama Chevron dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk

Direktur Utama PT PGE Irfan Zainuddin mengatakan, dana tersebut untuk pengembangan PLTP yang sedang berjalan maupun proyek baru yang akan dikerjakan. 

"Itu untuk proyek-proyek yang akan dilanjutkan," kata Irfan Zainuddin, saat berbincang dengan media, di Manado, Sulawesi Utara, Rabu 28 Desember 2016. 

Pertamina Geothermal Energy Jajaki Kerja Sama dengan AGIL, Kembangkan Konsesi Longonot di Kenya

Saat ini, menurutnya, produksi listrik yang dihasilkan oleh perusahaan telah meningkat menjadi sebesar 617 Megawatt (MW). Peningkatan produksi listrik ini disumbang oleh penyelesaian pembangunan PLTP Lahendong unit 5 dan 6 dan PLTP Ulubelu unit 3. 

"Kemudian, nanti ada yang di bulan Mei itu PLTP Karaha unit 1 di Tasikmalaya, yang kapasitasnya itu 30 MW," kata dia. 

Jadi Direktur Utama PGE, Begini Profil dan Jejak Karier Julfi Hadi

Dia menjelaskan, selain itu, pada tahun ini PLTP Ulubelu unit 4 akan segera beroperasi. Dan, masih ada beberapa proyek yang disiapkan untuk tahun depan. 

"Kita sekarang masih ada eksplorasi, tahun 2017, kita ada Gunung lawu di Jawa Tengah. Lalu, ada di Seulawah Aceh, dan sekarang yang sedang berjalan di Bukit Daun di Bengkulu. Kita harapkan, kalau hasilnya baik juga akan kembangkan jadi program kerja ke depan," ungkapnya. (asp)

Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Pertamina Geothermal Energy (PGE).

Kinerja Produksi PGE Kuartal III-2023 Meningkat 4,3 Persen

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melaporkan peningkatan kinerja produksi pada kuartal III-2023 yang mencapai 4,3 persen secara year-on-year (yoy).

img_title
VIVA.co.id
31 Oktober 2023